Refleksi Pemilu 2024: Kemenangan Nasdem dan Gerindra di Sumsel Jadi Penentu Arah Politik?
Partai Politik Peserta Pemilu 2024.-Foto: rumahpemilu.org-
Di kabupaten Banyuasin, notebenenya merupakan kandang PDIP hanya bisa duduk sebagai wakil pimpinan. Termasuk juga di kabupaten PALI, partai PAN yang menggawangi serta dapat memenangkan kursi pimpinan. Untuk Tingkat provinsi sendiri, PDIP, juga harus kehilangan dua kursi. Sebelumnya PDIP mendapatkan 11 kursi. Di pemilu 2024, PDIP hanya mendapatkan 9 kursi.
Terkait banyaknya kehilangan kursi serta pucuk pimpinan, ketua DPC PDI Perjuangan Yulian Gunhar, enggan berkomentar. “Silahkan tanyakan saja sama ketua DPD PDIP,” kata dia singkat. Begitu juga ketua DPD PDIP Sumsel HM Giri Ramanda N Kiemas, tidak mau berkomentar.
BACA JUGA:Siap Berkompetisi! PAN Sumsel Menyiapkan Kader Unggulan untuk Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:Daftar 45 Nama Caleg Terpilih dan Bakal Menjadi Kandidat Anggota DPRD OKI, Siapa Saja?
Wakil Ketua Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Sumsel, Dr Hilmin MPd menjelaskan, Kemenangan Golkar di Sumsel akan menjadi penentu situasi politik pilkada. “Saatnya nanti Golkar akan memberikan kejutan. Siapa pun nanti yang akan didukung dan diusung Golkar pasti berdasarkan pertimbangan ilmiah dan pasti yang terbaik untuk rakyat Sumsel,” imbuh dia. Golkar sendiri sejauh ini merupakan partai yang bertahan ditengah gempuran partai lain.
Pemilu 2024, Golkar masih meraih kursi ketua atau pimpinan. Golkar sendiri meraih sebanyak 12 kursi di provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan dibeberapa tempat lainnya Golkar juga mampu bersanding dengan partai pemenang.
Partai lainnya, merupakan wakil ketua Pimda Partai Kebangkitan Nusantara, Fitrah Jaya, menyebut jika PKN sudah melakukan usaha semaksimal mungkin. "Tapi kebanyakan masyarakat tidak tahu dengan partai kecil dan baru lahir. Padahal program yang kita miliki sangatlah berpihak ke rakyat," kata dia.
Menurutnya, sekarang menilai partai seperti perdagangan ekonomi. "Jadi kedepan jangan salahkan DPRD kalau tidak berpihak kerakyat. Karena rakyat sudah dibeli dengan harga yang cukup fantastis. Kisarannya Rp 200 ribu keatas," kata dia.
BACA JUGA:Warga Minta Teddy Maju Pilkada, Sejumlah Nama Bermunculan
BACA JUGA:Bawaslu Periksa Administrasi, Gakumdu Tindaklanjuti Laporan Dugaan Pelanggaran
Hal lain dia sebutkan penyelenggara pemilu saat ini sudah dikuasai partai besar. Jadi sulit bagi partai kecil dan partai yang tidak memegang penyelenggara pemilu untuk dapat meraih suara besar.
Kita hanya mengandalkan suara murni. Karena itu pada oemilu 2029 nanti kita harapkan pemilu dilakukan dengan cara tertutup. Sehingga orang hanya memikih partai saja," harap Fijay.
Bagaimana dengan partai UMMAT? Ketua DPW Partai Umat, Dr Niko Pransisko, enggan berkomentar panjang lebar. "Saya tidak mengikuti pemilu. Jadi lebih konsen pada bisnis saja. Jadi tidak dapat menjawab kalau ditanya mengenai perolehan suara atau yang terkait dengan pemilu," elak Niko.
Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Provinsi Sunsel, Ir Armansyah. MM., mengakui jika PBB aulit untuk bangkit. Bahkan dari perolehan kursi juga berkurang dibanding tahun 2019 yang lalu. Namun menurutnya perjuangan para caleg, memang sudah optimal. "Kita akui perjuangan para caleg sudah optimal.
BACA JUGA:Peraih Suara Terbanyak Pileg 2024 Prabumulih, Tokoh di Balik Pemecah Rekor 5 Kursi Demokrat