TARBIYYAH RAMADAN

Suparjon Ali Haq Al Tsabit,S.Pd.I., M.Pd.I Wakil Ketua MUI Kabupaten OKI Ketua Umum Dewan Dakwah Kabupaten OKI Dosen Universitas Islam OKI (UNISKI) Kayuagung-Foto: Ist-

SUMATERAEKSPRES.ID - Ada banyak faktor yang membuat kita harus bersyukur kepada Allah Swt. Salah satunya adalah disampaikan-Nya usia kita pada bulan Ramadan yang mubarak, sehingga kita bisa rasakan lagi ibadah Ramadan yang nikmat itu.  Kenikmatan ibadah Ramadan dapat kita rasakan salah satunya dari sisi nilai tarbiyyah (pendidikan)-nya terhadap diri, keluarga dan masyarakat. 

Oleh karena itu, manakala ibadah Ramadan ini dapat kita tunaikan dengan sebaik-baiknya, maka masyarakat dan negara kita yang mayoritas penduduknya muslim ini akan sampai pada suatu keadaan yang bersih jiwanya. Sehingga melahirkan masyarakat dan bangsa yang bersih dari sifat dan prilaku yang buruk.

Ada banyak nilai tarbiyyah Ramadan yang akan kita peroleh, khususnya dari ibadah puasa. Pemahaman tentang masalah ini perlu kita ingat dan segarkan kembali. Supaya ibadah puasa Ramadan pada tahun ini bisa kita optimalkan dalam peroleh hasil-hasilnya.

Membersihkan Jiwa.

Keadaan jiwa seseorang menjadi penentu utama bagi diri dalam bersikap dan berprilaku. Sikap dan prilaku yang baik atau buruk sangat ditentukan oleh apakah jiwanya bersih atau tidak. Puasa mentarbiyyah kita untuk menjadi manusia yang memiliki jiwa yang bersih. 

BACA JUGA:Tradisi Jelang Ramadhan, Pedagang Bunga Kecipratan Rezeki Tahunan

BACA JUGA:Bacaan Niat Puasa Ramadhan Harian dan Sebulan Penuh: Arab, Latin, dan Artinya!

Indikasi jiwa yang bersih adalah senang melaksanakan apa yang diperintah Allah, menjauhi apa yang dilarang-Nya. Kemudian  selalu berupaya untuk menyempurnakan pengabdiannya kepada Allah Swt. 

Jiwa yang bersih akan membuat seseorang, pertama, senang pada kejujuran dan puasa memang mendidik seorang muslim untuk bersikap dan berprilaku jujur, meskipun tidak ada orang lain yang mengetahui kalau dia melakukan pelanggaran. 

Kedua, takut kepada Allah Swt dan selalu merasa diawasi olehnya yang membuat tumbuh dalam jiwanya rasa dekat kepada Allah Swt. Sehingga, dia tidak mau melanggar ketentuan-ketentuan Allah Swt, meskipun pelanggaran yang dilakukannya termasuk pelanggaran yang kecil dan tidak diketahui oleh orang lain.

 Ketiga, orang yang mendambakan kebersihan jiwa, manakala telah diselimuti dengan dosa, maka dia ingin membersihkan dosa-dosanya itu, dan puasa merupakan salah satu upaya untuk membersihkan jiwa dari dosa-dosa. Keempat, jiwa yang bersih juga diindikasikan dalam bentuk disiplin dalam menjalan ketentuan-ketentuan Allah Swt.

Puasa memang melatih kita untuk menjadi orang yang disiplin dalam menjalani kehidupan sebagaimana yang telah digariskan Allah Swt dan dicontohkan oleh Rasul-Nya. Makan, minum, melakukan hubungan seksual dan sebagainya ada ketentuan waktu yang harus ditaati oleh seorang muslim selama menunaikan ibadah puasa.

BACA JUGA:8 Menu Sahur Sehat dan Lezat yang Wajib Dicoba, Yuk Sambut Bulan Ramadhan dengan Energi Tinggi!

BACA JUGA:Sambut Ramadhan dengan Gembira: Jamaah Masjid Al-Fath Sako Berdzikir Bersama

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan