https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Boleh Makan-Minum di LRT Saat Buka Puasa, Penumpang Diminta Jaga Kebersihan

NAIK LRT: Sejumlah penumpang bepergian dengan LRT Sumsel. Selama ini penumpang LRT dilarang makan dan minum di dalam kereta, khusus bulan puasa bagi yang mau berbuka puasa diperbolehkan makan minum.-foto : sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Aturan khusus diberlakukan ke calon penumpang LRT yang melaksanakan ibadah puasa, terutama bagi penumpang yang naik LRT di waktu berbuka puasa. Dimana penumpang diperbolehkan makan dan minum. Namun untuk makan hanya diperbolehkan berupa snack saja, sedangkan minuman dalam botol sekedar pelepas buka puasa. 

Manager Humas PT KAI Divre III, Aida Suryanti mengatakan kebijakan ini berlaku sejak awal hingga akhir Ramadhan dengan tujuan menghormati mereka yang berpuasa agar sesegera mungkin berbuka puasa.

"Kalau selama ini aturan yang berlaku pada semua penumpang dilarang makan dan minum dalam LRT. Tujuannya untuk kenyamanan penumpang itu sendiri. Namun khusus Ramadhan, kita perbolehkan bagi penumpang yang mau berbuka puasa jika masih dalam perjalanan di LRT. Mengingat perjalanan LRT sendiri terakhir pukul 19.01 WIB dari Stasiun DJKA ke Stasiun Bandara SMB II. Sedangkan dari Stasiun Bandara SMB II, terakhirnya itu pukul 19.55 WIB," jelas Aida dibincangi awak media, Senin (11/3). 

Sebagai pengingat ke calon penumpang yang berpuasa, terang Aida, petugas juga akan ikut mengingatkan bila sudah masuk waktu berbuka puasa. Meski pihaknya meminta penumpang agar menjaga kebersihan dalam kereta dengan tidak meninggalkan sampah di dalam LRT supaya tidak mengurangi kenyamanan penumpang. 

BACA JUGA:Populerkan LRT Lewat Kompetisi Mobile Legends, Ajak Generasi Milenial Naik Angkutan Umum

BACA JUGA:Dispustaka Apresiasi UT Gelar Kelas Literasi Bahasa Isyarat, Bangun Pojok Baca di Bandara-Stasiun LRT

Jam operasional LRT sendiri tetap tak mengalami perubahan selama Ramadhan, dengan 94 perjalanan pukul 05.06 - 20.43 WIB. Jarak antar stasiun sekitar 18 menit. “Sejauh ini jumlah penumpang LRT terus meningkat, periode 1 Januari-10 Maret lalu mencapai 740.041 penumpang dengan rata-rata penumpang harian 10.572 orang perhari,” tegasnya.  

Penumpang tertinggi di tanggal 1 Januari mencapai  37.659 penumpang. Stasiun teratas dan teramai hingga kini naik turun penumpang Asrama Haji (135.636 orang), Stasiun Ampera 111.030 penumpang, Stasiun DJKA 100.424 penumpang, dan Stadion Bumi Sriwijaya 82.900 penumpang. 

"Demi kenyamanan dan pelayanan kepada penumpang, PT KAI telah menyediakan tenant-tenant di Stasiun LRT Bumi Sriwijaya, Cinde, Ampera dan DJKA. Dimana tenant-tenant ini memberi kesempatan kepada pelaku usaha menjual produk UMKM berupa kerajinan tangan atau produk makanan minuman ringan, sehingga diharapkan meningkatkan perekonomian UMKM. Syarat dan ketentuan tenant dapat berkoordinasi dengan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS)," beber Aida. 

Sebagai operator, PT KAI bersama BPKARSS berkomitmen memberikan pelayanan terbaik ke warga dan masyarakat pengguna jasa LRT Sumsel. "Inovasi dan kebijakan terbaru kita terapkan. Tujuannya supaya penumpang bisa lebih nyaman," tandasnya. (afi/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan