Dampak Insiden Robohnya Crane, Jelang Malam Penumpang KA Belum Dievakuasi. Ini Kata Manajemen KAI
Penumpang KA yang terdampak insiden jatuhnya balok girder dan crane timpa babaranjang di Muara Enim belum dievakuasi hingga jelang malam.-foto: ist-
MUARAENIM,SUMATERAEKSPRES.ID-Para penumpang KA Serelo yang tak bisa meneruskan perjalanan akibat insiden jatuhnya balok girder dan robohnya crane proyek jembatan fly over Bantaian, Muara Enim, jelang malam masih berada di lokasi.
Dari video beredar, tampak para penumpang yang terlantar turun dari kereta membawa barang-barang mereka. Berusaha mencari cara untuk melanjutkan perjalanan.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Manager Humas PT KAI Divre III Sumsel, Aida Suryanti.
Menurutnya, insiden ambruknya crane dan jatuhnya balok girder proyek flyover di Gelumbang, jalur KA Bantaian Petak Jalan Gunung Megang-Penangiran Muara Enim berdampak pada jadwal dan perjalanan kereta.
BACA JUGA:Miskomunikasi, Girder 270 Ton Timpa KA Babaranjang, Insiden Maut Fly Over Bantaian
BACA JUGA:Crane Girder Flyover Bantaian Ambruk! 9 Pekerja Terluka, 5 Gerbong Kereta Anjlok
Sebab, jalur itu tidak bisa dilalui sampai semua yang menutup perlintasan dipinggirkan.
Baik itu KA penumpang maupun KA Babaranjang dengan terpaksa tidak bisa melintas sementara waktu selama evakuasi belum selesai dilakukan.
“Evakuasi masih terus kita lakukan, yakni memindahkan rangkaian KA Babaranjang yang tertimpa girder tersebut," jelasnya.
Kejadian ini berdampak pada perjalanan semua KA dari Kertapati-Lubuklinggau atau sebaliknya.
BACA JUGA:Pembangunan Fly Over di Muara Enim Sangat Urgent
BACA JUGA:Penumpang Kereta Api Terpaksa Overstapen Imbas Ambruknya Grider Fly Over Bantaian
“KA penumpang seperti KA Serelo tujuan Kertapati-Lubuklinggau atau dari Lubuklinggau-Kertapati ikut terdampak," tuturnya.
Untuk itu, penumpang KA Serelo dari Lubuklinggau ke Kertapati harus overstappen (turun dan pindah) di Stasiun Lahat.
Sedangkan penumpang dari Stasiun Kertapati tujuan Lubuklinggau akan overstapen di Stasiun Gunung Megang, Muara Enim.
Sementara untuk jadwal keberangkatan KA Sindang Marga jurusan Palembang - Lubuklinggau dan Lubuklinggau - Palembang dibatalkan.
"Kita batalkan keberangkatan bagi 687 penumpang Kereta Sindang Marga yang beroperasi antara Palembang dan Lubuk Linggau serta sebaliknya, malam ini (Kamis malam)," jelasnya.
BACA JUGA:Imbas Insiden Crane Flyover Ambruk di Muara Enim, Warga Diimbau Gunakan Jalur Alternatif
BACA JUGA:Ini Dia Skema Baru Ala Polda Sumsel-PT KAI Urai Kemacetan di Perlintasan Kereta Api!
Kata Aida, pembangunan flyover di pelintasan Tebing Bantaian merupakan proyek strategis nasional yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Proyek ini sebagiannya dibangun di atas jalur pelintasan KA.
PPK Balai Besar Jalan Nasional Wilayah Sumsel untuk pembangunan flyover Bantaian, Surya Perdana menjelaskan, sekitar pukul 09.00 WIB dilakukan inspeksi bersama jajaran PT KAI.
"Pukul 09.30 WIB dilakukan proses erection lifting girder dari posisi nomor 2 ke posisi nomor 1," katanya.
Namun, ada miskomunikasi sehingga tim launcher terlalu cepat mengangkat. Terjadi ketidakseimbangan posisi balok girder.
BACA JUGA:Pintu Perlintasan KA Dijaga
"Jadi ada yang diangkat lebih dulu, ada yang belum. Karena tidak stabil konstruksinya, launcher crane pun terguling ke kanan," ungkapnya.
Ia menegaskan, getaran kereta saat melintas tidak terlalu berpengaruh pada kejadian itu.
"Rencananya hari ini (kemarin) akan dilakukan pemasangan 3 balok grider. Namun karena launchernya rusak, maka harus diperbaiki dulu. Akan didatangkan yang lain, karena alat itu untuk mengangkut grider," bebernya.
Menurut Surya,, dibutuhkan waktu setidaknya sekitar satu bulan untuk membuat lagi grider yang rusak. Sedangkan launcher-nya kurang lebih memiliki panjang 50,8 meter.
“Tapi diusahakan selesai tepat pada waktunya, itu sekitar bulan juni tahun ini," ulasnya. (*/way)