Geger Dugaan Penggelembungan Suara di Sukarami, Demokrat Sebut Ada Kandidat Sumsel I Terlibat
Marhaili Sutomo, Ketua Tim Demokrat dan rombongan medatangi dan mengawal ketat penghitungan suara di PPK Kecamatan Sukarami karena adanya dugaan penggelembungan suara. -Foto: Ibnu Holdun/Sumateraekspres.id-
Kalaupun ada.penggelembungan artinya caleg dari partai Demokrat dapat dirugikan.
"Ketika memang ada penggelembungan suara artinya, ini akan mengancam posisi kita dari demokrat terhadap kursi DPR RI. Maka dari itu dengan segenap daya upaya kita akan pertahankan hasil C.1 ini sesuai dengan apa adanya di lapangan. Kita menuntut ketika PPK hari ini tidak bisa mengakomodir ini akan kita buka surat suara dan dihitung ulang disini dan kita tidak menyepakati untuk penlanjutan pleno PPK," pintanya.
BACA JUGA:BPPSS Laporkan Temuan Pelanggaran di OKI Ke Bawaslu Sumsel, Siapa Saja yang Terlibat?
BACA JUGA:Dipastikan Pleno Selesai Tengah Malam, Ada Dugaan Manipulasi Suara
Secara gamblang beberapa TPS pihaknya menemukan hal yang serupa dan juga belum terdapat data yang konkrit.
"Akan tetapi patokan kita hari ini adalah rekap hasil C1, kita dari partai Demokrat dan beberapa partai yang lain juga akan kita cocokan dengan hasil yang ada ketika ini tidak sesuai berarti benar ada penambahan," paparnya.
Ishak Mekki, menambahkan pihaknya sudah melaporkan permasalahan ini baik ke Bawasly kota maupun provinsi.
"Kita haraokan tidak terjadi dan rencana D1 double. Semalam disini sekitar pukul 00.00 Wib, disampaikan saksi dilapangan bahwa itu sesuai prosedur. Tetapi begitu masuk pada proses rekap berbeda maka dari itu kita menduga ini ada permainan karena menurut perhitungan kita itu sekitar 21.000 lebih suara," terangnya.
BACA JUGA:Pengaduan Penggelembungan Suara Membuat Gempar, Caleg PAN Dapil III DPRD OKU Timur Lapor ke Bawaslu
Sedangkan sekarang, sambung Ishak, ada bocoran sudah 27.500 lebih. "Hal yang menguatkan saya lagi karena ada salah satu kandidat di Sumsel I, di hubungi dapil I bahwa tidak perlu ikut campur, jika ikut campur maka akan kalah ketika hitung ulang. Nah ini lah yang meyakinkan saya bahwa ada indikasi kecurangan yang terjadi sehingga ini harus di hitung ulang," ungkapnya.
Kita melihat ada indikasi di TPS masing masing terhadap kesalahan perhitungan.
"Pencocokannya kita lakukan didalam pada saat kita pleno yang terpenting hari ini adalah kami akan mengawal suara berdasarkan rekap C1 yang kita miliki seratus persen penuh. Artinya dasar perhitungan ini adalah dari C1 hasil yang kita punya jadi ketika ada rekap yang tidak sesuai ini yang akan kita tolak secara bersama hari ini," tegasnya.