Bidik 50 Ribu Mobil Listrik 2024, GAIKINDO: Ekonomi Harus Bagus Dulu

Reporter: Rendi |

Editor: Widi Sumeks |

Sabtu , 02 Mar 2024 - 21:06

MOBIL LISTRIK: Mitsubishi L100 EV saat dipamerkan di momen IIMS 2024. Kemenko Marves menargetkan adanya insentif pembelian mobil listrik pada 2024 bisa memacu penjualan mobil listrik hingga 50 ribu unit. -Foto : DODI/SUMEKS-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Penjualan mobil listrik di Indonesia tak semata tumbuh signifikan sebagai dampak dari insentif yang pemerintah beri.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara mengatakan ada beberapa faktor lain yang mampu mendongkrak penjualan mobil listrik di Indonesia selain insentif fiskal, misalnya pertumbuhan ekonomi, pembiayaan, persyaratan.

“Bicara mobil listrik, pertama, ekonominya harus bagus dulu. Kemudian pembiayaan harus kompetitif, persyaratan makin mudah. Kalau itu didapat, kita pastikan penjualan akan tumbuh,” ujar Kukuh.

Dia mengakui saat ini harga kendaraan listrik di Indonesia masih mahal dibanding mobil konvensional. Belum lagi keinginan masyarakat Indonesia dalam membeli mobil adalah yang muat banyak untuk menampung keluarga.

Menurutnya, mobil keluarga itulah yang harganya masih cukup mahal ketimbang konvensional. “Saat ini misalnya insentif berlaku di tahun 2024, kalau pertumbuhan ekonomi baik, target 50 ribu bisa tercapai,” kata Kukuh.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin menargetkan dengan adanya insentif pembelian mobil listrik pada 2024, penjualan mobil listrik bisa tembus 50 ribu unit.

“Tahun ini kalau kita bisa lihat 50 ribu mobil laku tahun ini mungkin itu it’s a plus,” pungkasnya. (fad)

bidik 50 ribu mobil listrik 2024, gaikindo: ekonomi harus bagus dulu                            palembang, sumateraekspres.id - penjualan mobil listrik di indonesia tak semata tumbuh signifikan sebagai dampak dari insentif yang pemerintah beri.
sekretaris umum gabungan industri kendaraan bermotor indonesia (gaikindo), kukuh kumara mengatakan ada beberapa faktor lain yang mampu mendongkrak penjualan mobil listrik di indonesia selain insentif fiskal, misalnya pertumbuhan ekonomi, pembiayaan, persyaratan.
“bicara mobil listrik, pertama, ekonominya harus bagus dulu. kemudian pembiayaan harus kompetitif, persyaratan makin mudah. kalau itu didapat, kita pastikan penjualan akan tumbuh,” ujar kukuh.
baca juga:5 mobil listrik terbaik dan termurah tahun 2024, gas beli yuk!
baca juga:produsen bersaing pamer mobil listrik 
dia mengakui saat ini harga kendaraan listrik di indonesia masih mahal dibanding mobil konvensional. belum lagi keinginan masyarakat indonesia dalam membeli mobil adalah yang muat banyak untuk menampung keluarga.
menurutnya, mobil keluarga itulah yang harganya masih cukup mahal ketimbang konvensional. “saat ini misalnya insentif berlaku di tahun 2024, kalau pertumbuhan ekonomi baik, target 50 ribu bisa tercapai,” kata kukuh.
baca juga:wow! mobil listrik byd yuan u8 punya mode kapal yang bisa mengapung di atas air, berminat? 
baca juga:su7 ev telah diluncurkan di tiongkok, mobil listrik xiaomi tidak akan murah
sebelumnya, deputi bidang koordinasi infrastruktur dan transportasi di kementerian koordinator kemaritiman dan investasi (kemenko marves) rachmat kaimuddin menargetkan dengan adanya insentif pembelian mobil listrik pada 2024, penjualan mobil listrik bisa tembus 50 ribu unit.
“tahun ini kalau kita bisa lihat 50 ribu mobil laku tahun ini mungkin itu it’s a plus,” pungkasnya. (fad)

Tag

Share