Gunakan Pestisida Alami, Lebih Ramah Lingkungan

WASPADA: Kebun gambas yang dikelola anggota kelompok tani kedukan, Fuad di Desa Tanjung Seteko, Indralaya, Ogan Ilir . Untuk tanaman gambas petani wajib waspada dengan serangan ulat daun dan bercak daun. FOTO: ANDIKA/SUMEKS --

Pengendalian dapat dilakukan melalui pemusnahan bagian tanaman terinvestasi hama. Hingga pemasangan perangkap menggunakan feromon serta pengaplikasian insektisida secara tepat dapat dilakukan. 

‘’Selain itu, lakukan penyiangan pada tanaman gulma atau tanaman pengganggu di sekitar tanaman gambas atau oyong agar tidak terjadi perubahan nutrisi,’’ ujarnya.

Dikatakan, penyemprotan dengan insektisida dilakukan saat ada serangan hama saja.  ‘’Kalau tidak disemprot hasil panennya cukup jauh berkurang," ucapnya. 

Selain itu, bercak daun adalah penyakit tanaman yang bisa menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.  Karenanya,  harus diatasi dengan serius bila telah menyerang.

Cara mengatasinya dengan metode alami berupa pestisida organik, metode kimia dengan beberapa obat, atau dengan membuang bagian tanaman yang terinfeksi jika sudah terlanjur parah.

‘’Metode alami dengan memakai pestisida organik memang menawarkan keamanan pada tanaman,’’ ujarnya.

Selain itu, lebih hemat. ‘’Untuk proses pembuatan pestisida organik bisa dibilang cukup lama karena harus melibatkan fermentasi bahan-bahan organik hingga beberapa minggu,’’ ujarnya.

Di sisi lain, metode kimia ada beberapa jenis obat untuk mengatasi penyakit bercak daun. Seperti Mazante 82 WP, Daconil 70 WP, Antracol 70 WP, dan Score 250 EC. 

Poin penting yang harus diperhatikan penyakit bercak daun dipicu jamur. ‘’Karena potensinya yang sangat merusak, cara pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakit bercak daun yaitu dengan menghilangkan atau memotong bagian pohon yang sudah terinfeksi.

Ini diperlukan supaya tingkat penyebaran penyakit bercak daun bisa diatasi,’’ katanya.

Pemanenan oyong atau gambas dapat dilakukan berulang-ulang. Masa panen pertama yaitu setelah tanaman gambas atau oyong berusia 40-70 hari setelah tanam. 

BACA JUGA:Ini Cara yang Dilakukan untuk Mendapatkan Melon dengan Rasa Manis

BACA JUGA:Selalu Ingatkan Petani Gunakan Pestisida Sesuai Aturan

Produksi oyong setiap tanaman mencapai 15-20 buah dan 8-12 ton per hektare.  Waktu pemanenan yang idel  pagi dan sore hari agar gambas tidak mudah rusak.

"Dari segi harga di tingkat petani harga gambas atau kisik saat ini di harga Rp2 sampai 3 ribu per kg," katanya. (dik/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan