Sugito Ditemukan Ngapung Sejauh 800 Meter dari Keteknya Terbalik, Fahri Jadi Yatim Piatu
EVAKUASI: Tim SAR gabungan tengah mengevakuasi jenazah Sugianto, yang ditemukan pada Senin (26/2), sekitar pukul 22.00 WIB. FOTO: IST--
BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID – Pencarian terhadap Sugianto alias Anto (34) yang hilang tenggelam di perairan Muara Sugihan, Banyuasin, resmi dihentikan.
Pemilik rental alat mesin pertanian (alsintan) combine itu, ditemukan tak bernyawa, Senin, 26 Februari 2024, sekitar pukul 22.00 WIB.
BACA JUGA:Mengapung di Tengah Sungai, Sugianto Korban Tenggelam Akhirnya Ditemukan
BACA JUGA: Berjuang Selamatkan Anak dan Istri, Namun Istri Tak Tertolong, Anto pun Hilang Tenggelam
“Ditemukan mengapung di tengah sungai, sekitar 800 meter dari lokasi kejadian,” terang Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra SIK, melalui Kapolsek Muara Sugihan AKP Sugeng Sarwan SH, kemarin.
Setelah dievakuasi Tim SAR gabungan bersama masyarakat, jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka di Jalur 14 Desa Mekar Jaya, Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin. “Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari itu juga langsung dimakamkan,” ungkap Sugeng.
Dengan ditemukannya Anto dalam kondisi meninggal dunia, anaknya Fahri (5), menjadi bocah yatim piatu. Sebab ibunya, Riza Umma (27), sudah lebih dulu meninggal dunia tenggelam saatr kejadian, Minggu, 25 Februari, 2024, sekitar pukul 11.30 WIB.
Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin SE, membenarkan korban atas nama Sugianto ditemukan sekitar 800 meter dari tempat kejadian awal, dengan kondisi meninggal dunia. "Maka, operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup," singkatnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kecelakaan perairan itu Sugianto dan istri, Riza Umma, anak mereka, Fahri, sedang berperahu ketek.
Bersama satu orang lagi, Wahyu Hidayat (20). Mereka dari Jalur 14, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Muara Sugihan, hendak ke Desa Nusantara, di seberang Jalur 27.
Anto mau mengantarkan nasi untuk pegawainya yang sedang bekerja, sebagai operator combine yang disewa petani. Namun dalam perjalanannya, cuaca sedang tidak bersahabat. Ombak tinggi, disertai angin kencang.
Ditambah ada ketek lain yang lebih besar melintas, membuat air tambah bergelombang. Perahu ketek yang ditumpangi keempat korban itu terbalik, beserta muatannya. Dua orang selamat, Fahri dan Wahyu sudah dibawa ke rumah sakit di Palembang.
Kades Mekar Jaya, Ahmad Martadinata, menambahkan dari cerita yang didapatnya, Anto sempat berjuang berusaha menyelamatkan istri dan anaknya.
Namun hanya anaknya yang tertolong, meski anaknya sempat banyak terminum air. "Istrinya tidak berhasil diselamatkan, ditemukan meninggal dunia. Antonya hilang tenggelam,” tuturnya.