Waduh, Hingga Februari 2024, Baru 1.551 Hektar Sawah yang Panen di OKU Timur, Ini Penyebabnya!
Kepala Dinas Pertanian OKU Timur, Junadi SP saat meninjau panen padi sawah pada Februari 2024. Foto: istimewa--
Selain itu juga untuk mewujudkan target 1 juta ton Gabah Kering Panen (GKP) tahun 2024.
Dimana gerakan pengendalian OPT ini dilakukan Dinas Pertanian bersama kepala LPHP, penyuluh dan masyarakat di Desa Karang Binangun 1, Kecamatan Belitang Madang Raya.
Gerakan pengendalian OPT penggerek batang padi ini dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH).
"Ada 317 hektar lahan di Desa Karang Binangun yang kita adakan pengendalian. Namun yang mempunyai dampak hama sundep hanya seluas 70 hektar," ucap Junadi.
Tujuannya tambah Junadi, agar tanaman padi masyarakat tumbuh subur dan tidak terserang hama. Dengan demikian, diharapkan hasil panen dapat meningkat.
BACA JUGA:7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dicopot. Gara-Gara Ini, Dinilai Tak Becus Kerja
"Gerakan pengendalian OPT ini salah satu langkah kita dalam membantu para petani. Sehingga dapat meminimalisir dampak serangan hama," jelas Junadi.
Junadi berharap, massa tanam awal tahun ini tanaman padi petani bisa panen dengan maksimal.
Sebab, saat ini kebutuhan pupuk dirasa sudah sangat cukup. Hal ini berkat adanya upaya Bupati OKU Timur dalam menyikapi kelangkaan pupuk.
Jadi kata Junadi, petani yang tergabung dalam kelompok tani, dipastikan mendapatkan pupuk subsidi sesuai dengan jatahnya masing-masing.
BACA JUGA:Food Estate
Selain itu, untuk mencukupi kebutuhan pupuk petani lainnya, saat ini Pemkab OKU Timur telah memproduksi Pupuk Cair Organik (POC) BioEnos.
Dimana, POC ini merupakan hasil pemanfaatan limbah sampah yang dìolah menggunakan berbagai campuran alami lainnya.