https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ulah Caleg Masuk Ruang Penghitungan di PPK, Bawaslu Sesalkan dan Jadikan Temuan, PPK-KPU Akui Lalai

VIRAL: Beredar foto Caleg Adzanu Getar Nusantara memantau laptop operator di ruang penghitungan PPK IT 2, membuat saksi lain protes dan ricuh. -FOTO: IST -

Yakni, anggota PPK, panwascam, anggota partai politik, saksi dari peserta pemilu, pemantau yang memiliki surat atau mandat dan ID card. "Jadi tidak sembarang orang bisa masuk ke ruang rekapitulasi. Atas kejadian ini, kami juga bingung kenapa bisa terjadi. Terkesan terbuka sekali. Karena itu kami akan konfirmasi ke KPU dan Panwascam,” tegasnya.  

Terkait viral foto dirinya tersebut, Adzanu Getar Nusantara membenarkan waktu itu dia melihat laptop dari operator di PPK IT 2.  Dia ditugaskan partainya untuk mengecek informasi dari saksi yang bertugas kalau ada hitungan di aplikasi dengan yang sampaikan saat penghitungan berbeda.

“Saya datang sebagai saksi dari partai, ada surat mandat dari partai untuk jadi saksi,” akunya, kepada awak media. Tapi karena petugas PPK tidak minta perlihatkan surat mandat, sehingga Adzanu tidak mengeluarkan surat mandat yang dibawanya.

 “Saya juga tidak memaksa masuk ke ruang penghitungan. Justru saya diantar petugas PPK ke meja operator, untuk melihat hasil yang ada dan memberi penjelasan,” sambungnya. Dalam ruangan itu, dia tidak menyentuh laptop operator. Hanya melihat dan mendengar penjelasan dari petugas PPJ.

BACA JUGA:WADUH! Sirekap Error, KPU RI Hentikan Rekapitulasi Tingkat PPK, Termasuk di Muba. Begini Kata Bawaslu

BACA JUGA:Monitoring Pleno Rekapitulasi Tingkat PPK, Ini Pesan Kapolres OKU Timur!

 Adzanu memastikan, dirinya tidak melakukan intervensi dan melakukan kecurangan dengan mengubah atau pengaruhi petugas untuk mengubah hasil penghitungan. "Setelah sekitar 5-10 menit, saya lalu keluar. Tidak ada yang mengusir saya keluar dari ruang penghitungan," sebutnya.

Terkait heboh di PPK IT 2 itu, Ketua KPU Kota Palembang Syawaludin SHI menyatakan akan memanggil semua pihak berkaitan dengan kejadian itu. Masing-masing akan dimintai keterangan dan klarifikasinya. 

“Agar tidak ada pihak yang saling menyalahkan,” tuturnya.

Syawaludin menyebut hal itu tidak akan terjadi jika semua petugas pemilu menjalankan tugasnya lebih teliti dan cermat. Dan peserta pemilu atau saksi mengetahui batas kewenangannya.  “Ini jadi bahan pelajaran kita semua. Kelalaian ini akan jadi kajian,” cetusnya. (afi/air/)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan