PALEMBANG – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Palembang memberlakukan fit and proper test kepada bakal calon anggota legislative-nya. Hal ini disampaikan ketua DPC PKB Kota Palembang, Sutami Ismail SAg kepada koran ini petang kemarin (13/2).

Dijelaskan Sutami, sejauh ini PKB tengah menggalang proses pencalegan. “Saya sangat bersukur karena masyarakat Kota Palembang sangat antusias untuk mendaftar sebagai calon DPRD dari PKB. Selain itu, PKB juga sudah melakukan pembentukan struktur diarus bawah. Karena dari situlah akan menjadi kekuatan PKB,”katanya.

“Kami sangat berkeyakinan pemilu yang akan datang peserta pemilu sangat banyak. Karena itu, dalam melakukan perekrutan caleg, PKB akan sangat selektif. Saat ini bacaleg kita melebihi kuota. Ada sebanyak 75 orang untuk se-kota Palembang. Sedangkan total kursi DPRD se kota Palembang, sebanyak 50,” ujarnya.

Ke-75 bacaleg ini sendiri merupakan kuota perempuan dan laki-laki. “Karena sudah over target, makanya akan kita seleksi secara selektif. Untuk penyeleksian sendiri, PKB akan menggunakan sistem fit and proper test,” jelas Sutami. Nantinya setiap bakal calon legislative akan dipanggil satu persatu.

Untuk fit profer test sendiri pihaknya akan melaksanakan minggu-minggu ini juga. “Kita tengah mengatur jadual,” jelasnya singkat.

Mengenai pemilu 2024 mendatang, Sutami, menegaskan jika PKB akan lebih focus kepada pemilihan legislative serta pemilihan presiden. “Jadi untuk pilkada kita belum bisa berbicara terlebih dahulu. Saat ini bagaimana caranya kita memenangkan pemilu 2024 untuk pileg dan pilpres,” ungkapnya.

Intinya bagaimana menambah kursi DPRD di kota Palembang. Dimana target DPC PKB kota Palembang, sebanyak 8 kursi. “Jadi kita mengajak kawan-kawan dan rekan-rekan bacaleg untuk terus berjuang. Untuk keberkahan kota Palembang,” ungkapnya.

Terkait potensi dapil yang dapat merebut kursi dalam jumlah besar, dikatakan Sutami, antara lain Dapil 1, Dapil 2 dan Dapil 4 kota Palembang. “Dari ketiga dapil tersebut besar peluang kita untuk mendapatkan kursi yang lebih. Karena memang kuota kursi di masing-masing dapil tersebut besar,” jelas Sutami. (iol)