Dua Hari Sekali Panen, Hasilkan 10 Kg Gambas, Gunakan Tumpang Sari Manfaatkan Pekarangan Rumah

Reporter: Kholid |

Editor: Mario |

Kamis , 15 Feb 2024 - 20:36

PETIK GAMBAS: Sulastri, warga Dusun Sidomulyo, Desa Keromongan, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, memanfaatkan lahan peka-rangannya untuk menanam tanaman sayur mayur. -Kholid-

Biasanya Sulastri selalu berganti tanaman. Misalnya habis panen kisik ganti tanaman cabai. kadang juga sayur lain seperti kankung, terong dan sebagai, bayam, ubi jalar dan sebagainya.

‘’Iya kita manfaatkan pekarangan daripada ditanami rumput liar,’’ ujarnya. Selain di perkarangan rumah, Sulastri bersama suaminya juga juga selalu memanfaatkan sawah saat musim libur tanam padi.

“Kebetulan kami punya juga sawah, ketika libur padi, kami tanami jagung, cabai, kacang tanah dan juga sayur-sayuran,” pungkasnya. (lid)

dua hari sekali panen, hasilkan 10 kg gambas, gunakan tumpang sari manfaatkan pekarangan rumah                            martapura, sumateraekspres.id - warga dusun sidomulyo, desa keromongan, kecamatan martapura, kabupaten oku timur ini patut dicontoh.
halaman rumahnya tak dibiarkan nganggur. halamannya dipenuhi tanaman bermanfaat seperti sayuran.namanya sulastri.
lahan perkarangan yang memiliki luas sekitar 15×10 meter itu telah pernah ditanami bebagai tanaman bermanfaat. ‘’sekarang ini saya lagi tanam kisik atau gambas. ini semacam, semacam sayuran rambat, berbuah warna hijau,” kata sulastri. 
tidak hanya itu, di bawah tananam kisik, ia juga menanam puluhan batang capai. rencananya ketika kisik mati maka cabai tumbuh besar.
baca juga:kapan waktu terbaik untuk menyiram sayuran, cek disini penjelasannya
baca juga:5 sayuran ini mudah ditanam, hasil berlimpah
sistem penanaman yang dilakukan yakni dengan cara tumpang sari. cara ini merupakan penanaman dua jenis tanaman yang dilakukan di satu lahan.
banyak manfaat dari system penanaman tumpang sari. pemanenan tak hanya pada satu jenis tanaman saja, tapi dari dua jenis tanaman yang ditanam.
selain itu, tumpang sari bisa menghemat pemupukan dan juga penyiraman. sulastri mengaku, untuk tanaman gambas saat ini sudah berusia dua bulan.
‘’tanaman gambas ini sudah sering memberikan hasil. saya panen hampir setiap dua hari. untuk sekali panen mampu menghasilkan 5 hingga 10 kg,’’ ujarnya.
baca juga:ini yang harus dilakukan petani sayur agar hasil panen tetap segar
baca juga:borong hasil panen warga, bangun rumah tidak layak huni
hasil panen kisik tersebut, selain untuk konsumsi sendiri, juga dijual dengan warga sekitar. “gambas ini biasanya dijual dengan harga rp5 ribu per kilogram. iya untuk sekadar tambahan belanja dapur,” kata dia. 
sulastri mengatakan sudah lama memanfaatkan perkarangan rumahnya itu sebagai lokasi penanaman sayuran. ‘’rumah ini ada sejak sejak orang tua saya. lalu menurun ke saya, dari dulu selalu memanfaatkan perkarangan,” kata sulastri, yang asli asal pulau jawa.
biasanya sulastri selalu berganti tanaman. misalnya habis panen kisik ganti tanaman cabai. kadang juga sayur lain seperti kankung, terong dan sebagai, bayam, ubi jalar dan sebagainya.
‘’iya kita manfaatkan pekarangan daripada ditanami rumput liar,’’ ujarnya. selain di perkarangan rumah, sulastri bersama suaminya juga juga selalu memanfaatkan sawah saat musim libur tanam padi.
“kebetulan kami punya juga sawah, ketika libur padi, kami tanami jagung, cabai, kacang tanah dan juga sayur-sayuran,” pungkasnya. (lid)