HET Beras Premium Tak Diubah, Bapanas Sebut Masalah di Biaya Produksi
BERAS : Kenaikan harga beras yang mencapai Rp16 ribu di beberapa pasar tradisional sangat dikeluhkan warga Kabupaten OKU Timur.-FOTO: IST-
"Begitu HET diubah, nanti kan barangnya (beras premium) enggak ada dari produk lokal.
Ini (beras premium lokal) baru akan ada Maret. Itu nanti akan membuat akan lebih ini lagi.
HET itu sebagai kontrol kita terutama kami sebagai pemerintah bahwa harga ini ketinggian, harga ini kerendahan, itu HET," tandasnya.
Sebelumnya, produsen beras ritel modern mengaku sempat meminta relaksasi HET beras premium. Namun kemudian, hal tersebut tidak digubris.
Akibatnya, saat ini para produsen di pasar modern lebih cari untung di pasar tradisional hingga menyebabkan stok di sejumlah minimarket habis melompong.
Sehingga bisa dipastikan, dalam kurun waktu ini mereka tidak akan dulu memasok stoknya ke ritel modern.
"Pokoknya pemain-pemain itu (produsen beras pasar modern) udah enggak bakalan ngisi pasar modern untuk saat ini.
Karena dari sisi harga lebih menguntungkan di pasar tradisional," ujar pemilik agen di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
BACA JUGA:Harga Beras Naik Terus, Warga Martapura Berharap Pemilu 2024 Bawa Perubahan Positif
BACA JUGA:Harga Beras-Ayam Kembali Bergejolak, Usai Libur, Menyongsong Pemilu
"Pertama, ah jual karung gede aja lebih cepet, lebih tinggi harganya. Ngapain kita capek-capek packing.
Itu aja kan kemarin sempat negosiasi sama pemerintah untuk minta relaksasi HET. Cuma enggak digubris. Akhirnya dia (produsen) stop pengiriman ke retail," tandasnya. (fad)