47 Kasus DBD di Ogan Ilir
RISIKO KEPARAHAN: Vaksinasi lengkap bisa mengantisipasi risiko keparahan DBD.--
OGAN ILIR - Kepala dinas Kesehatan Ogan Ilir Hendra Kudeta melalui Kasi Demam Berdarah Dengue (DBD) Yunita menyampaikan, update per Januari 2024 terdapat 47 kasus DBD di Ogan Ilir. Sementara di 2023 kasus DBD hanya sebanyak 90 kasus. Adapun di 2022 terdapat 102 kasus DBD.
Meski baru diawal 2024, angka DBD di Ogan Ilir sudah menyentuh 50 persen dari kasus di tanun 2023. Data tersebut berdasarkan kasus pasien yang berobat di RSUD Tanjung Senai Indralaya dan seluruh Puskesmas di Ogan Ilir.
"Iya,sementara yang masuk rekap laporanya seperti itu. Tapi kemungkinan bisa bertambah karena belum terlapor semuanya," terangnya.
Lanjut Yunita sejauh ini telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan upaya pencegahan terkait potensi terjadinya kasus DBD tersebut.
"Upaya pencegahan yang sudah dilakukan sudah banyak sekali oleh rekan-rekan kita terutama di Puskesmas," katanya.
BACA JUGA:Penderita DBD di OKUT Capai 188 Kasus, OKI Tinggal 26 Kasus Dirawat
BACA JUGA:Kasus DBD di Palembang Naik Signifikan, Terdata 216 Kasus DBD
Upaya teresebut, katanya mulai dari penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus kepada masyarakat, baik secara langsung maupun berkeliling menggunakan mobil pusling, pemantauan jentik baik ke masyarakat maupun sekolah.
Selain itu pembagian Larvasida (abate), melakukan deteksi dini / skrining tersangka DBD di masyarakat dan fogging jika ada kasus DBD dengan hasil PE positif.
Sebelumnya, Awal Januari lalu kasus DBD ini mencuat setelah adanaya seorang anak yang dinyatakan meninggal dunia akibat kasus DBD.
Korbanya adalah seorang Bocah warga Limbang Jaya I,Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir yang masih berusia 5 tahun.
Korban dinyatakan meminggal setelah menjalani serangkaian perawatan di salah satu klinik di Indralaya hingga RSMH Palembang.
BACA JUGA:Fogging Ternyata Tidak Efektif, Ini Solusi Cerdas Mengatasi DBD!
BACA JUGA:Inilah Obat Alami dan Makanan Bergizi Untuk Mempercepat Penyembuhan DBD