Kawal Logistik, Terjang Ombak 3 Meter, Ratusan TPS Terdampak Banjir Dipindahkan

DISTRIBUSI LOGISTIK: Petugas mendistribusikan logistic dengan perahu ke wilayah Pulokerto, Gandus, Palembang, kemarin (13/2)-Foto: Ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Distribusi logistik pemilu ke TPS-TPS (tempat pemungutan suara) nyatanya tak seluruhnya mudah.

Beberapa TPS di daerah justru sulit dijangkau, seperti daerah perairan Banyuasin, tepatnya Desa Tanah Pilih yang harus dibawa menggunakan transportasi air (speedboat). Desa ini merupakan daerah perairan terjauh dan terpencil di Sumsel. 

Saat membawanya menuju Tanah Pilih, anggota Polsek Sungsang, TNI, PPK, dan Panwascam harus menerjang ombak tinggi. Terlihat video perjuangan petugas mengantar logistik di-posting di akun media sosial Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo dan sembari menuliskan "terima kasih". 

Kapolres Banyuasin, AKBP Ferly Rosa Putra melalui Kapolsek Sungsang Iptu Ricky Febriean SH MH mengatakan video tersebut merupakan aktivitas pengiriman logistik ke Desa Tanah Pilih, Banyuasin II pada Senin (13/2). "Ya petugas kita mengawal pengiriman logistik ke sana, " ujarnya. Anggota Polsek Sungsang beserta rombongan berangkat dari Dermaga Sungsang sekitar pukul 14.30 WIB dan sampai di Desa Tanah Pilih pukul 18.30 WIB. 

BACA JUGA:Amankan Pasokan Listrik dari Posko Nasional, PLN Siaga Pemilu

BACA JUGA:Awas, Gangguan mental pasca-Pemilu Dapat Memperparah kondisi penderita komorbid

“Empat jam perjalanan dan selama itu kapal petugas harus menghantam ombak yang cukup tinggi mencapai 3 meter, karena sekarang musim hujan. Jadi kita pilih serang speedboat yang benar-benar ahli," ucapnya. Kendati begitu, logistik pemilu tetap aman, tidak ada yang terkena air. "Karena sudah kita tutupi terpal jadi aman dari air," terangnya. Selanjutnya logistik pemilu itu dibawa ke 2 TPS Desa Tanah Pilih yang ada. 

Ketua KPU Banyuasin, Aang Mitharta mengatakan logistik pemilu telah disalurkan dan tak ada hambatan sama sekali. "Alhamdulillah lancar, " ujarnya. Di Banyuasin sendiri ada 21 kecamatan, 288 desa, 25 kelurahan dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 625.988 pemilih meliputi laki-laki 318.894, perempuan 307.094 dan jumlah TPS 2.564. 

Selain sulitnya distribusi logistik daerah perairan, beberapa TPS justru mengalami kebanjiran karena saat ini sedang musim hujan dan air pasang tinggi. Di Rawas Ilir Muratara, 24 TPS di 7 desa terpaksa pindah lokasi pemilihan akibat bencana banjir, kemarin (13/2). TPS itu direlokasi ke tempat lebih tinggi dan aman, sebab tak mungkin pemungutan suara dilakukan di atas banjir.

Ketua KPUD Muratara, Heriyanto mengungkapkan merinci ke-24 TPS itu, yakni di Desa Tanjung Raja TPS 1, 2, dan 3. Desa Pauh TPS 2, 3, 4, 5, dan 7. Desa Mandi Angin TPS 2, 5, dan 6. Desa Bumi Makmur I TPS 1, 3, 7, dan 8. Desa Batu Kucing TPS 4 dan 5, dan Desa Bingin Teluk TPS 1, 2, 3, 4, 7, dan 8. "Semuanya di RawasI, karena saat ini pemukiman wilayah itu rata-rata masih banjir dan berpotensi meningkat," katanya didampingi Kasubag Data dan Informasi, Busairi.

BACA JUGA:Forkompinda Lahat Datangi TPS untuk Cek Kesiapan Pemilu 2024

BACA JUGA:Ciptakan Netralitas ASN dalam Pemilu

“Total TPS di Muratara ini 652, tersebar di 82 desa di 7 kecamatan.  Jumlah DPT kita 142.269 pemilih,” tuturnya. Sementara pantauan koran ini di wilayah Kecamatan Rawas Ilir, banjir memang masih berlangsung dan menggenangi permukiman warga saat ini. Ketinggian bervariasi, mulai dari sebatas lutut hingga dengkul orang dewasa. 

Andri, warga Desa Beringin Makmur I mengungkapkan ketinggian banjir masih terus bertambah. "Di hulu sungai hujan dan di sini juga hujan. Harapan kami jangan sampai banjir besar lagi. Banjir kemarin kedalaman air sampai atap rumah 3 meter," timpalnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan