Ritel Modern Batasi Pembelian Beras, Aprindo Beralasan Supaya Pemerataan
--
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Stok beras premium di pasar ritel kian langka. Akibatnya, sejumlah ritel yang masih memiliki stok berupaya menjaga pasokan dengan membatasi pembelian maksimal hanya 2 pcs per pelanggan.
Berdasarkan pantauan, Selasa (13/2), informasi pembatasan pembelian beras tersebut terpampang jelas di rak supermarket, Farmers Market Swalayan di Jalan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
BACA JUGA:Air Cucian Beras Bisa Jadi Pupuk, Begini Cara Mengolahnya
BACA JUGA:Ini Cara yang Harus Dilakukan Untuk Mengendalikan Kutu Beras
"Pembatasan pembelian beras all variant maksimal 2 pcs per pelanggan," bunyi informasi yang dipasang di rak khusus beras.
Tak hanya di Farmers Market Swalayan, pembatasan pembelian juga dilakukan di sejumlah minimarket di sekitarnya. Seperti di sejumlah Alfamart dan Indomaret di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Meskipun sudah dibatasi, salah seorang petugas minimarket tersebut mengaku sudah sepekan terakhir kehabisan stok beras di tokonya. Dia menyebut, rata-rata pembeli yang datang memang untuk konsumsi rumah tangga saja dengan membeli paling banyak 2 pcs. "Sudah semingguan kosong," ujar petugas minimarket.
Saat ditanya perihal kapan beras kembali tersedia, petugas itupun tidak bisa memastikan. Pasalnya, pihak perusahaan masih enggan menyuplai beras ke minimarket, meskipun petugas sudah mengajukan permintaan stok.
Menurutnya, sudah banyak pelanggan yang datang menanyakan ketersediaan beras. Hanya saja, sejak awal Februari 2024 stok beras kian menipis hingga kini sudah habis.
"Banyak banget yang tanya, tapi ya gitu, engga bisa mastiin kapan (restock). Kita cuma bisa nunggu pengiriman aja," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey merespons soal pembatasan beras di sejumlah ritel di tanah air.
Menurutnya, pembatasan itu dilakukan sebagai bentuk pemerataan supaya tidak ada yang beli secara berlebihan.
"Pembatasan itu supaya ada pemerataan, jadi kita membatasi setiap konsumen, supaya ada pemerataan. Jadi, tidak ada yang beli berlebihan," kata Roy Nicholas Mandey.
Selain itu, dia mengatakan pembatasan dilakukan untuk memastikan bahwa beras di ritel hanya untuk kebutuhan rumah tangga.