Permainan Tradisional Tergerus Gadget

*Kurang Sosialisasi, Minim Ruang Terbuka

            PALEMBANG  - Budayawan Palembang, Vebri Al Lintani, mengatakan, permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan sendiri atau berkelompok. Namun bahan permainannya, terbuat dari bahan disediakan alam.

            Bukanlah telah dibuat dari pabrik, bukan lagi permainan tradisional. Adapun bentuk permainan tradisional Palembang, berdasarkan gerak tubuh berlari, kejar-kejaran, lompat, sembunyi, ketangkasan tubuh, kecekatan tangan.

            " Permainan tradisional yang dilakukan sendiri, biasa melatih keterampilan, berpikir serta imajinasi," katanya kepada Sumatera Ekspres, kemarin (11/2).

            Sementara permainan berkelompok, mengajarkan kerjasama, interaksi serta bersosialisasi. " Permainan tradisional pun, mengajarkan etika dan moral. Sekaligus cara menghormati sesama teman dan menjunjung sportifitas," diakuinya. BACA JUGA : Melihat Koleksi Harta Karun Sungai Musi di Museum Negeri Sumsel, Ada Kemudi Kapal Rp600 Juta BACA JUGA : Arsitektur Khas Tionghoa, Masjid Musi Al-Mualaf Ikon Wisata Religi di Lubuklinggau

            Adapun bebagai permainan tradisional asli Palembang. Meliputi cak engkleng, pantak lele, gasing, cup mailang, cak ingkang gerobak, ulo cadang (dang-dangan), yang -yang buntut, perahu bidar, luk -luk cino buto.

            " Kini permainan tradisional sulit ditemukan dan tak ada yang memainkannya lagi," ucapnya. Pasalnya,diakuinya, para  anak lebih menyukai permainan teknologi gadget. Permainan game gadget lebih individual, akibatnya kurang sosialisasi. Gencarnya sebuah teknologi semakin canggih dan tuntutan zaman penguasaan teknologi sedini mungkin.

            " Eksistensi permainan tradisional berada taraf yang dilematis," bebernya. Permainan tradisional semakin hari, terus ditinggalkan oleh masyarakat yang ada. Terlebih pembangunan Kota Palembang yang sangat pesat sekarang ini, mengakibatkan kurangnya dan minimnya ruang terbuka hijau.

            Sehingga masyarakat tak adalagi tempat untuk bermain permainan tradisional yang ada. " Harusnya pembangunan kaji ruang terbuka hijaunya," harapnya. Sehingga masyarakat miliki ruang untuk bermain. (Yud) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan