SUMATERAEKSPRES.ID-Seseorang  yang mendapat vaksin multi-dosis mungkin memiliki respon kekebalan yang lebih baik jika mereka mengganti tangan saat mengambil setiap suntikan, menurut sebuah studi terbaru.

Melansir Medical Daily,  dulu para praktisi kesehatan percaya bahwa tangan tertentu yang dipilih untuk pemberian vaksin tidak memiliki efek yang signifikan.

Tapi, para peneliti di Oregon Health & Science University sekarang menemukan peningkatan respon kekebalan empat kali lipat ketika orang bergantian dari satu tangan ke tangan lain saat divaksinasi terhadap virus SARS-CoV-2.

Usai vaksin COVID-19 tersedia pada 2020 lalu, para peneliti  tersebut memutuskan untuk menguji apakah ada perbedaan jika mereka bergantian tangan dalam regimen dua dosis.

BACA JUGA:Ogan Ilir Heboh! Seorang Ibu Melapor ke Polisi karena Bayinya Diduga Meninggal Usai Disuntik

BACA JUGA:Bayi Meninggal Usai Disuntik

"Pertanyaan ini belum benar-benar dipelajari secara menyeluruh, jadi kami memutuskan untuk memeriksanya. Ternyata menjadi salah satu hal yang lebih signifikan yang kami temukan dan kemungkinan tidak terbatas hanya pada vaksin COVID. Kami mungkin melihat fungsi imunologis penting," kata penulis senior Dr. Marcel Curlin.

Sebanyak 947 responden yang mendapatkan vaksin COVID-19 dua dosis selama tahap awal pandemi dan hasilnya dipublikasikan dalam Journal of Clinical Investigation.

"Studi baru ini menguji sampel serum yang dikumpulkan pada berbagai waktu setelah vaksinasi. Mereka menemukan peningkatan yang signifikan dalam magnitudo dan kedalaman respons antibodi di antara orang yang "kontralateral" atau satu suntikan di setiap lengan dibandingkan dengan mereka yang tidak," kata rilis tersebut.

Respon kekebalan yang ditingkatkan terlihat tiga minggu usai pemberian  suntikan penguat kedua dan efeknya berlangsung lebih dari 13 bulan setelah mengambil suntikan penguat.

BACA JUGA:Daun Sungkai Diyakini Dapat Mengalahkan Covid-19, Ini 10 Manfaat Lainnya yang Perlu Kalian Ketahui

BACA JUGA:Dinkes Melaporkan Tiga Orang Meninggal Akibat Covid

"Peneliti menemukan kekebalan yang meningkat terhadap strain SARS-CoV-2 asli dan respons kekebalan yang lebih kuat terhadap varian omicron yang muncul sekitar setahun setelah pergantian lengan," tambahnya.

Studi tersebut juga mencatat respon kekebalan secara bertahap meningkat selama empat minggu dari peningkatan 1,3 kali lipat hingga mencapai peningkatan hingga 4 kali lipat terhadap varian omicron dari virus.