Bintitan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Sakit Bintitan pada mata. -Foto: shutterstock.com-
Namun, jangan pernah memencet atau memecahkan bintitan secara paksa, karena dapat memperparah infeksi dan menimbulkan luka.
Jika bintitan tidak kunjung sembuh atau bertambah parah, segera periksakan diri ke dokter.
Pengobatan Bintitan
Pengobatan bintitan bertujuan untuk meredakan gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengobati bintitan adalah:
- Mengompres kelopak mata dengan kain lap yang direndam air hangat, selama 10-15 menit, 3-4 kali sehari. Kompres dapat membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, dan mempercepat proses pematangan bintil.
- Membersihkan kelopak mata dengan sabun lembut atau sampo bayi yang dicampur dengan air hangat, menggunakan kapas atau kain bersih. Membersihkan kelopak mata dapat membantu menghilangkan kotoran, nanah, dan bakteri yang menempel di mata.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen, untuk mengatasi rasa sakit akibat bintitan. Ikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang tertera pada kemasan obat.
- Menggunakan obat tetes mata atau salep mata antibiotik yang diresepkan oleh dokter, jika bintitan disebabkan oleh infeksi bakteri yang berat. Oleskan atau teteskan obat sesuai dengan anjuran dokter, dan jangan berhenti sebelum obat habis.
- Melakukan tindakan bedah minor, jika bintitan tidak sembuh dengan pengobatan lain atau berulang. Dokter akan membuat sayatan kecil pada bintil untuk mengeluarkan nanah dan jaringan mati. Tindakan ini dilakukan di bawah anestesi lokal dan membutuhkan waktu yang singkat.
Komplikasi Bintitan
Bintitan jarang menyebabkan komplikasi yang serius, tetapi ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi, antara lain:
- Bintitan berulang, yaitu bintitan yang muncul kembali di tempat yang sama atau berbeda. Hal ini dapat terjadi jika penyebab bintitan tidak ditangani dengan baik atau ada faktor risiko yang tidak dihindari.
- Bintitan kronis, yaitu bintitan yang tidak sembuh dalam waktu lebih dari 6 minggu. Hal ini dapat terjadi jika bintitan tidak pecah dengan sendirinya atau tidak diobati dengan benar.
- Kalazion, yaitu benjolan keras yang terbentuk di kelopak mata akibat tersumbatnya kelenjar minyak. Kalazion berbeda dengan bintitan, karena tidak menyebabkan nyeri atau infeksi. Kalazion biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi dapat memerlukan tindakan bedah jika mengganggu penglihatan.
- Selulitis preseptal, yaitu infeksi yang menyebar ke jaringan lunak di sekitar mata. Selulitis preseptal dapat menyebabkan mata bengkak, merah, dan nyeri. Selulitis preseptal memerlukan pengobatan antibiotik yang kuat dan segera, karena dapat berkembang menjadi selulitis orbital, yaitu infeksi yang menyebar ke rongga mata dan mengancam penglihatan.