Bintitan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Reporter: Hendro |

Editor: Alfery |

Minggu , 11 Feb 2024 - 16:34

Ilustrasi Sakit Bintitan pada mata. -Foto: shutterstock.com-

- Memakai lensa kontak yang tidak dibersihkan dengan baik

- Tidak membersihkan sisa riasan mata sebelum tidur

- Menggunakan kosmetik mata yang sudah kadaluwarsa atau terkontaminasi

- Mengalami peradangan di tepi kelopak mata (blefaritis)

- Mengidap penyakit kulit yang menyebabkan kemerahan wajah (rosacea)

- Mengidap diabetes, kulit kering, atau kadar kolesterol tinggi

- Mengalami perubahan hormonal

Gejala Bintitan

Gejala bintitan yang paling umum adalah adanya benjolan merah yang nyeri di kelopak mata, yang bisa berisi nanah. Gejala lain yang dapat menyertai bintitan adalah:

- Mata merah dan berair

- Kelopak mata bengkak dan gatal

- Sensitif terhadap cahaya

- Gangguan penglihatan, seperti kabur atau silau

- Kesulitan membuka atau menutup mata

Bintitan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-21 hari, terutama setelah bintil pecah dan mengeluarkan nanah.

bintitan: penyebab, gejala, dan cara mengatasinya                            sumateraekspres.id - bintitan adalah benjolan merah yang menyakitkan di tepi kelopak mata, yang bisa terlihat seperti jerawat atau bisul.
bintitan terjadi karena adanya infeksi bakteri pada kelenjar minyak atau folikel bulu mata di kelopak mata.
bintitan biasanya hanya muncul pada satu kelopak mata, baik bagian dalam maupun luar.
bintitan tidak menyebabkan gangguan penglihatan, tetapi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan.
penyebab bintitan
penyebab utama bintitan adalah infeksi bakteri staphylococcus, yang umumnya hidup di kulit manusia tanpa menimbulkan masalah.
baca juga:makan buah durian bisa sebabkan sakit mata: fakta atau mitos?
baca juga:jambu biji ternyata kaya manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya menjaga kesehatan mata
bakteri ini dapat masuk ke kelenjar minyak atau folikel bulu mata di kelopak mata melalui kontak dengan tangan yang kotor, lensa kontak yang tidak steril, atau kosmetik yang sudah kedaluwarsa.
bakteri ini kemudian menyebabkan peradangan dan pembentukan nanah di dalam bintil.
faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena bintitan antara lain:
- menyentuh mata dengan tangan yang belum dicuci
baca juga:cara mudah menjaga kesehatan mata di era digital, ikuti aturan 20-20-20!
baca juga:kaya akan nutrisi, ini 9 manfaat cempedak untuk kesehatan tubuh, diantaranya dapat menjaga kesehatan mata lho!
- memakai lensa kontak yang tidak dibersihkan dengan baik
- tidak membersihkan sisa riasan mata sebelum tidur
- menggunakan kosmetik mata yang sudah kadaluwarsa atau terkontaminasi
- mengalami peradangan di tepi kelopak mata (blefaritis)
- mengidap penyakit kulit yang menyebabkan kemerahan wajah (rosacea)
- mengidap diabetes, kulit kering, atau kadar kolesterol tinggi
- mengalami perubahan hormonal
gejala bintitan
gejala bintitan yang paling umum adalah adanya benjolan merah yang nyeri di kelopak mata, yang bisa berisi nanah. gejala lain yang dapat menyertai bintitan adalah:
- mata merah dan berair
- kelopak mata bengkak dan gatal
- sensitif terhadap cahaya
- gangguan penglihatan, seperti kabur atau silau
- kesulitan membuka atau menutup mata
bintitan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-21 hari, terutama setelah bintil pecah dan mengeluarkan nanah.
namun, jangan pernah memencet atau memecahkan bintitan secara paksa, karena dapat memperparah infeksi dan menimbulkan luka.
jika bintitan tidak kunjung sembuh atau bertambah parah, segera periksakan diri ke dokter.
pengobatan bintitan
pengobatan bintitan bertujuan untuk meredakan gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi. beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengobati bintitan adalah:
- mengompres kelopak mata dengan kain lap yang direndam air hangat, selama 10-15 menit, 3-4 kali sehari. kompres dapat membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, dan mempercepat proses pematangan bintil.
- membersihkan kelopak mata dengan sabun lembut atau sampo bayi yang dicampur dengan air hangat, menggunakan kapas atau kain bersih. membersihkan kelopak mata dapat membantu menghilangkan kotoran, nanah, dan bakteri yang menempel di mata.
- mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen, untuk mengatasi rasa sakit akibat bintitan. ikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang tertera pada kemasan obat.
- menggunakan obat tetes mata atau salep mata antibiotik yang diresepkan oleh dokter, jika bintitan disebabkan oleh infeksi bakteri yang berat. oleskan atau teteskan obat sesuai dengan anjuran dokter, dan jangan berhenti sebelum obat habis.
- melakukan tindakan bedah minor, jika bintitan tidak sembuh dengan pengobatan lain atau berulang. dokter akan membuat sayatan kecil pada bintil untuk mengeluarkan nanah dan jaringan mati. tindakan ini dilakukan di bawah anestesi lokal dan membutuhkan waktu yang singkat.
komplikasi bintitan
bintitan jarang menyebabkan komplikasi yang serius, tetapi ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi, antara lain:
- bintitan berulang, yaitu bintitan yang muncul kembali di tempat yang sama atau berbeda. hal ini dapat terjadi jika penyebab bintitan tidak ditangani dengan baik atau ada faktor risiko yang tidak dihindari.
- bintitan kronis, yaitu bintitan yang tidak sembuh dalam waktu lebih dari 6 minggu. hal ini dapat terjadi jika bintitan tidak pecah dengan sendirinya atau tidak diobati dengan benar.
- kalazion, yaitu benjolan keras yang terbentuk di kelopak mata akibat tersumbatnya kelenjar minyak. kalazion berbeda dengan bintitan, karena tidak menyebabkan nyeri atau infeksi. kalazion biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi dapat memerlukan tindakan bedah jika mengganggu penglihatan.
- selulitis preseptal, yaitu infeksi yang menyebar ke jaringan lunak di sekitar mata. selulitis preseptal dapat menyebabkan mata bengkak, merah, dan nyeri. selulitis preseptal memerlukan pengobatan antibiotik yang kuat dan segera, karena dapat berkembang menjadi selulitis orbital, yaitu infeksi yang menyebar ke rongga mata dan mengancam penglihatan.
baca juga:5 menu minuman kaya vitamin ini bisa jadi pilihan saat berbuka puasa, mana favoritmu?
baca juga:mengenal asal-usul dan makna ketupat, makanan khas lebaran idul fitri
pencegahan bintitan
bintitan dapat dicegah dengan menjaga kebersihan mata dan kulit wajah. beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bintitan adalah:
- mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah menyentuh mata
- membersihkan sisa riasan mata dengan pembersih khusus atau air hangat sebelum tidur
- mengganti kosmetik mata secara berkala dan tidak meminjamkan atau memakai kosmetik orang lain
- membersihkan dan mendisinfeksi lensa kontak sebelum dan sesudah dipakai, dan tidak memakai lensa kontak lebih lama dari yang dianjurkan
- mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta minum air putih yang cukup, untuk menjaga daya tahan tubuh
- mengobati penyakit yang dapat meningkatkan risiko bintitan, seperti diabetes, rosacea, atau blefaritis
kapan harus ke dokter?
bintitan biasanya tidak memerlukan perawatan khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya.
namun, ada beberapa kondisi yang menunjukkan bahwa anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter, yaitu:
- bintitan tidak membaik atau semakin memburuk setelah 2 hari
- bintitan tidak sembuh setelah 3 minggu
- bintitan berulang atau muncul di tempat yang berbeda
baca juga:penglihatan berkurang padahal masih muda? konsumsi 11 jenis makanan ini untuk mencegahnya
baca juga:tak hanya untuk penglihatan, ternyata wortel mentah bagus juga buat detox tubuh, ini 10 manfaatnya
- bintitan menyebar ke bagian lain di wajah, seperti pipi atau hidung
- mata sangat merah, bengkak, dan nyeri
- penglihatan terganggu atau kabur
- demam atau menggigil
dokter akan memeriksa mata anda dan menentukan penyebab dan jenis bintitan yang anda alami.
dokter juga akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi anda, baik berupa obat-obatan maupun tindakan bedah.
jangan ragu untuk bertanya kepada dokter tentang segala hal yang berkaitan dengan bintitan, termasuk cara mencegahnya agar tidak kambuh.