Tak Hanya Praktis, Peralatan Dapur Antilengket yang Terkelupas Juga Berbahaya! Ini Faktanya
Ilustrasi panci teflon terkelupas. -Foto: grid.id-
Salah satu bahaya paling serius dari peralatan dapur dengan lapisan yang mudah terkelupas adalah risiko kanker.
Hal ini karena PFOA yang terkandung dalam lapisan teflon merupakan zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat merusak DNA dan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA), PFOA memiliki potensi untuk menyebabkan kanker pada hewan laboratorium, terutama kanker hati, pankreas, testis, dan payudara.
Meskipun belum ada bukti kuat bahwa PFOA juga menyebabkan kanker pada manusia, namun EPA menyarankan untuk menghindari paparan PFOA sebanyak mungkin.
BACA JUGA:Tips Memilih Mainan Anak yang Bebas dari Zat Kimia Beracun BPA dan PVC, Yuk Lebih Selektif Bund!
BACA JUGA:Cermat Pilih Melamin Untuk Piring Makan, Perhatikan Warna dan Kode Barang
Selain itu, sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Emory dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 2010 menemukan bahwa orang yang terpapar PFOA memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
Studi ini juga menemukan bahwa orang yang terpapar PFOA memiliki kadar hormon tiroid yang lebih rendah, yang dapat mempengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan.
2. Menyebabkan Kerusakan Ginjal dan Hati
Peralatan dapur dengan lapisan yang mudah terkelupas juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati.
Hal ini karena PFOA dapat menumpuk di dalam tubuh dan sulit dikeluarkan.
PFOA dapat mengganggu fungsi ginjal dan hati, yang bertugas untuk menyaring dan mengeluarkan racun dari darah.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Boston pada tahun 2018, orang yang terpapar PFOA memiliki risiko 20-40 persen lebih tinggi untuk mengalami gagal ginjal kronis, dibandingkan dengan orang yang tidak terpapar.
Studi ini juga menemukan bahwa orang yang terpapar PFOA memiliki risiko 60-154 persen lebih tinggi untuk mengalami sirosis hati, yaitu kondisi di mana jaringan hati rusak dan berubah menjadi jaringan parut.
Kerusakan ginjal dan hati dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti penurunan fungsi kognitif, kelelahan, mual, muntah, perdarahan, infeksi, dan kematian.