Eva Sundari: Bagi-Bagi Sembako Tak Merujuk Data dan Dijadikan Alat Kampanye
Ilustrasi sembako-Foto: freepik-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Jubir Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Eva Kusuma Sundari menanggapi aksi bagi-bagi sembako yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang Pemilu 2024.
Jadi apa yang dilakukan presiden jokowi dalam pembagian sembako itu dilakukan tanpa merujuk pada data.
"Seharusnya khan pembagian itu ditujukan pada mereka yang berhak menerima, dan itu datanya ada di Badan Pangan Nasional atau Kemensos, yang selama ini menjadi penyalur," ujar Eva, dalam keterangan persnya baru-baru ini.
Ia mengatakan, dijadikannya pembagian sembako sebagai kampanye oleh pemegang kekuasaan, sangat tidak bisa diterima.
BACA JUGA:DKPP Jatuhkan Sanksi Kepada KPU, Terkait Pendaftaran Paslon Nomor 2
BACA JUGA:Prihatin Atas Putusan DKPP, Ini Curhatan Ketua THN Amin Sumsel
Lalu ada dugaan, impor beras yang dilakukan pemerintah sekarang terkait dengan kepentingan politik dalam wujud pembagian sembako.
"Kalau impor beras itu dikatakan karena panen gagal, tapi khan gagalnya tak begitu buruk. Saya justru mengkhawatirkan impor beras ini untuk dijadikan sembako," ungkapnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi melakukan pembagian sembako di berbagai daerah mendekati waktu Pemilu 2024.
Terbaru, Presiden direncanakan membagikan sembako bantuan PNM Mekaar kepada 4.500 warga di Batu Bara, Sumatera Utara.
BACA JUGA:Sanksi DKPP ke KPU Hanya Soal Etik, Pakar Hukum: Prabowo-Gibran Tetap Sah dan Legitimate!
BACA JUGA:Tak Batalkan Status Pencalonan Prabowo-Gibran, DKPP Beri Sanksi Peringatan 7 Komisioner KPU
Pembagian sembako itu dinilai banyak pihak memiliki muatan politik yang kuat untuk mendongkrak suara salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden,"pungkasnya.