Wajib Pulang, Kumpul Keluarga, Tanpa Open House, Fokus Silaturahmi dan Ibadah
SAMBUT IMLEK 2024 Lampion menghiasi pagoda di Vihara Dharmakirti Palembang untuk menyambut Imlek 2024 pada 10 Februari nanti.-Foto : KRIS SAMIAJI/SUMEKS -
"Untuk mempercantik Kelenteng Dewi Kwan Im menyambut Imlek, ribuan lampion dan ornamen khas Imlek sudah kita pasang,” bebernya. Pada 22 Februari, barulah digelar perayaan Capgomeh. Dijelaskan Tjik Harun, Capgomeh merupakan perayaan penutup Imlek.
“Persiapan sudah dilakukan di Pulau Kemaro. Kita pasang ribuan lampion dan kelengkapan lainnya,” tandas dia. Terpisah, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sumsel, Kurmin Halim SH mengatakan, untuk Imlek tahun ini tidak ada persiapan khusus.
BACA JUGA:Pantang Makan Durian dan Salak Saat Imlek, Kenapa Ya?
BACA JUGA:Tujuan Perayaan Imlek Menghilangakan Nasib Buruk, Berikut 3 Simbol Utamanya
Bahkan dia tidak menggelar open house karena ingin fokus kumpul bersama keluarga. “Namun demikian, saya mendoakan yang terbaik pada Imlek tahun ini. Semoga di tahun Naga Kayu ini bisa meraih kebahagian, sejahtera dan semua usaha berjalan lancar sekaligus selalu diberikan kesehatan," tandasnya.
Sebelumnya, 3-4 Februari lalu, dalam rangka menyambut Imlek. PSMTI Sumsel telah mengadakan bakti sosial dan menyalurkan ribuan paket Imlek bagi warga kurang mampu, terutama etnis Tionghoa. “Sehingga mereka yang kita bantu juga dapat merayakan Imlek bersama keluarganya. Total ada ribuan paket Imlek yang disebar,” jelasnya.
Kurmin menehaskan, semua paket yang disalurkan tersebut merupakan donasi dari warga Tionghoa di Sumsel dan pengurus PSMTI. Pembina Yayasan Budhakirti Palembang, Darwis Hidayat mengungkapkan, pada perayaan Imlek tahun ini dia lebih memilih ke luar kota. Kumpul di rumah anaknya.
"Tahun ini saya dan isteri memang punya rencana mau merayakan Imlek dengan anak dan juga cucu," jelasnya. Tokoh masyarakat Tionghoa Sumsel, Hindra Lili menambahkan, dia juga memilih kumpul keluarga di rumah. " Paling kegiatan saya, tidak lain itu berdoa dan semabahyang di Vihara dengan keluarga. Selanjutnya pulang dan makan malam bersama. Kalau untuk ornamen Imlek, pasti ada walaupun tidak banyak. Ini hanya sebagai tanda untuk memeriahkan Imlek saja," pungkasnya. (*/afi/)