Khaled Nabhan, Sosok yang Buka Mata Dunia Mengenai Islam yang Indah dan Damai
Khaled Nabhan, salah satu warga Palestina yang harus kehilangan anggota keluarganya oleh serangan zionis israel. -Foto: Instagram-
Khaled telah berkembang menjadi salah satu contoh keimanan masyarakat Palestina yang harus kehilangan keluarga mereka. Sikap Khaled ini pula membuka mata dunia akan indah dan damainya islam.
Kala itu, Khaled mencari putrinya Maysa dan cucunya, Reem (3 tahun) dan Tareq (5 tahun), yang terkubur semalam di bawah reruntuhan bangunan rumah mereka yang dibom oleh Israel di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir Al-Balah, Jalur Gaza.
Di rumah sakit, dia baru mengetahui bahwa putrinya Maysa berhasil diselamatkan dari bawah reruntuhan bangunan dan mendapatkan perawatan intensif. Namun, tubuh Reem dan Tareq ditemukan meninggal di dekat satu sama lain di tempat tidur mereka.
Di halaman rumah sakit, Khaled mencari cucunya di antara jejeran ratusan jenazah anak-anak.
Ketika dia menemukan cucunya, Khaled tak kuasa menahan tangis saat melihat debu menutupi wajahnya yang hitam.
Dia menggunakan kertas beraroma untuk menyeka wajah Reem dan mencuci rambutnya.
Khaled mengepang rambut Reem seperti yang dia suka, lalu menggendongnya dan menciuminya.
Khaled, yang berharap cucunya hanya tertidur.
“Saya minta dia mencium saya seperti yang biasa dia lakukan, tapi dia tidak melakukannya. Saya biasa menciumnya di pipi, hidungnya, dan dia akan terkikik. Saya menciumnya, tapi dia tidak bangun," ujar Khaled sambil mengendong Reem.
Dia menjelaskan "rouh rouhi" hanya keluar dari dirinya karena kekuatannya dan kesabaran yang luar biasa.
BACA JUGA:Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Ini Prinsip Hidup Masyarakat Finlandia
BACA JUGA:Tau Gak? Nama Plaju Ternyata Diambil dari Nama Benda Ini Loh!
"Saya berterimakasih kepada mereka semua dan menghargai perasaan mereka. Saya percaya doa-doa dunia Arab yang mulia dan bersih yang mendoakan kami." seperti dilansir CCN Indonesia.
Khaled sering mengunjungi makam kedua cucunya di daerah kantong yang terkepung. Ini adalah hari ketujuh jeda kemanusiaan, yang diperpanjang setelah empat hari sebelumnya.
"Saya sering mengunjungi kuburan cucu-cucu saya sejak mereka syahid. Sepertinya mereka sedang tidur,"