Tewasnya Mahasiswi Unsri Ditikam Begal di Kawasan Tanjung Senai, Polisi Sebut Korban Sedang ‘Mencari Angin’

Untuk Aldo, masih dirawat di RS Mahyuzahra Indralaya OI.  Menurut temannya Aldo, Zaki, sewaktu di TKP kedua korban didatangi 2 orang pelaku yang datang naik motor PCX warna hitam.

Pelaku sempat pura-pura bertanya pada korban.  “Mereka tanya, tempat mancing di mana ya? Apa lihat teman saya mancing di sini," ucap Zaki, menirukan cerita dari Aldo.

Dijawab tidak tahu, kedua pria itu kemudian pergi. Tak lama datang lagi, langsung menodongkan pistolnya. Minta motor milik Aldo. “ Yang jelas bawa pisau juga," katanya.

Pelaku itu salah satunya berpostur gemuk, satu berperawakan tinggi. Sama-sama mengenakan jaket hoodie warna hitam, dan pakai masker.

Pelaku yang berpostur gemuk, yang menodongkan pistolnya minta motor korban. Aldo sempat mempertahankan motornya, sehingga dahinya dipukul pakai pistol dan terluka.

Saat pelaku berusaha kabur membawa motor Aldo, dia terjatuh. Aldo berusaha mengejar lagi. Sementara Kekey, menarik tangan pelaku yang berperawakan tinggi mengendarai motor PCX.

Apes, pelaku yang ini ternyata membawa pisau. Ditikamkannya ke punggung kiri korban. Baru keduanya kabur membawa motor Aldo.

Aldo pun mencari pertolongan, berlari sampai ke simpang Tanjung Senai. Setelah bertemu warga, mengajak menjemput lagi Kekey ke RS Mahyuzahra. Namun nyawanya tak tertolong lagi.

Kanit Reskrim Polsek Indralaya Ipda M Agus Akbar SH, saat mereka mendatangi TKP, mendapati senpi rakitan replika revolver milik pelaku yang terjatuh. Juga tetesan darah korban. “Semua barang bukti sudah kami serahkan ke Polres OI, yang menangani perkaranya,” jelasnya.

Untuk diketahui, almarhumah Kekey merupakan anak dari Sertu M Nasir, anggota Babinsa Koramil Lahat. Sedangkan bibinya, Iptu Hj Fifin Sumailan, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Palembang. “Kapan saja dibutuhkan untuk bantu pengejaran pelakunya, kami siap,”  tegas Iptu Fifin. (dik/kms/afi/air)