Jangan Terlalu Sering Beri Anak Minuman Manis, Ini Bahayanya
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Minuman manis memang bikin ketagihan. Apalagi jika diminum bersama es saat cuaca panas. Sangat mengasyikkan. Itulah yang terkadang membuat banyak orang ketagihan. Tapi kita wajib waspada, mengkonsumsi terlalu sering minuman manis tak baik bagi tubuh, apalagi dikonsumsi anak-anak.
Meskipun memiliki rasa yang bikin ketagihan, minuman manis memiliki efek tidak bagus jika dikonsumsi berlebihan bagi anak-anak. Orantua harus sering waspada dalam mengontrol seberapa banyak jumlah minuman manis yang bisa dikonsumsi anak-anak.
Dikutip dari Childrens, ini adalah beberapa efek samping dari mengkonsumsi minuman manis terus-menerus.
1. Menambah berat badan
BACA JUGA:Perbanyak Konsumsi Protein, Kurangi Minuman Manis
BACA JUGA:Tips Aman Diet Air Putih Untuk Turunkan Berat Badan
Mengonsumsi minuman manis dapat menyebabkan bertambahnya berat badan dan obesitas yang di mana bisa memicu gagal jantung, masalah hati, diabetes, dan masalah tulang.
2. Gagal jantung
Dengan mengalami gagal jantung, maka pembuluh darah bisa menjadi rusak dan menyebabkan seseorang mengalami serangan jantung.
3. Kerusakan gigi
BACA JUGA:Awas, Jangan Sembarang Gunakan Tusuk Gigi. Terus-Menerus, Ini Bahayanya
BACA JUGA:Panduan dan Strategi Efektif Menjaga Kesehatan Gigi Pada Anak, Cus Cobain Bund!
Kebanyakan mengonsumsi minuman manis dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri di mulut yang bisa merusak enamel gigi dan membuat gigi berlubang lebih cepat dan sering.
4. Hati berlemak
Lemak yang berada di hati bisa merusak hati yang membuat hati tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik.
5. Diabetes Tipe-2
Efek samping lainnya adalah dengan membuat pancreas berhenti memproduksi insulin yang dibutuhkan tubuh seseorang untuk mengirimkan bahan bakar ke sel. Jika pankreas berhenti bekerja, maka mereka akan menderita diabetes Tipe-2. Minuman dengan pemanis buatan juga dilarang untuk dikonsumsi.
Selain karena tidak memberikan nutrisi, mereka juga memberi dampak negatif pada mikrobiota usus dan meningkatkan tingkat ketergantungan anak terhadap makanan dan minuman manis.