Kue Dadar Jiwo, Salah Satu Kuliner Warisan Khas Palembang
Kue Dadar Jiwo, Salah Satu Kuliner Warisan Khas Palembang-Foto: Ibnu Holdun/Sumateraekspres.id-
Membuat kue Dadar Jiwo, waktu yang diperlukan sedikit. Tidak seperti bolu 8 jam, kue Engkak, maksuba dan lain-lain. Dimana dalam proses pembuatan memerlukan waktu berjam-jam lamanya.
Jika ingin mencoba membuat kue Dadar Jiwo, Sumatera Ekspres.Id., memberikan resep dan cara pembuatan.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kue Dadar Jiwo, antara lain tepung terigu, telur ayam, air putih dan 12 sendok air kunyit.
“Tepung terigu sebanyak ½ kg, dicampur dengan 3 butir telur ayam, 3 gelas air putih ditambah 1 sendok air kunyit,” ujarnya.
Sedangkan pepaya muda ukuran sedang, 1/4 gelas santan kental, 2 siung bawang putih, 1/4 kg udang cincang, 3 butir bawang merah, 1 sendok teh garam, 1 sendok makan gula, 1/2 sendok teh merica dan bawang goreng secukupnya.
Untuk membuatnya, diawali dengan Bismilllah. Kemudian langsung mengerjakan dengan mencampurkan semua bahan lalu diaduk hingga rata. Lalu panaskan wajan, oleskan minyak sedikit, masukkan satu sendok adonan dan buat dadar, lalu sisihkan.
Sedangkan untuk membuat isinya papaya tumis, yakni satu buah pepaya dikupas lalu diparut kasar.
Lalu, bawang yang sudah diiris ditumis dengan minyak kelapa, kemudian masukkan serutan pepaya, lalu masukkan semua bumbu dan aduk sampai rata. Kemudian, ambil satu lembar dadar isinya, lalu lipat atau gulung.
“Biasanya satu gulung dadar jiwo ini, kami jual Rp 1.000 saja,” kata Rodiah. Harga kue Dadar Jiwo ini sendiri terbilang murah itu, rata-rata pembeli langsung membeli dalam jumlah banyak.
Menurut Rodiah dan para pedagang kuliner, momen bulan suci Ramadhan merupakan momen yang kini sangat ditunggu-tunggu. Karena yang membeli akan berdatangan dari seluruh penjuruh kota Palembang.
“Yang beli datang dari mana-mana, rela datang ke Seberang Ulu dari Seberang Ilir hanya untuk beli dadar jiwo di sini,” kata Rodiah, pedagang lainnya.
Berdagang kue Dadar Jiwo, sendiri menurutnya sama halnya dengan mempertahankan kearifan local.
Dimana Kue Dadar Jiwo serta kuliner khas Palembang lainnya, sudah mulai pupus dengan maraknya makanan baru seperti seblak, kebab, goreng-gorengan dan lain-lain.