Kapolda: Saya Minta Diuji dari Awal

EMPAT LAWANG – Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK MIK, datang ke Kabupaten Empat Lawang, Sabtu (7/1). Memantau langsung proses penanganan perkara pengungkapan ladang ganja di Desa Batu Jungul, yang terduga pelakunya kabur usai ditembak.

Orang nomor 1 di Polda Sumsel itu menumpang helikopter Polri. Mendarat di lapangan Talang Jawa, Kecamatan Tebing Tinggi, sekitar pukul 10.11 WIB. Jenderal bintang dua itu kemudian turun, didampingi beberapa Pejabat Utama (PjU) Polda Sumsel.

Kedatangannya disambut Kapolres Empat Lawang AKBP Helda Prayitno, PjU Polres Empat Lawang dan sejumlah pejabat Pemkab Empat Lawang. Selanjutnya rombongan menuju Mapolres Empat Lawang. Informasinya rapat internal di ruang rapat lantai 2.

Sementara para awak media yang sudah menunggu sedari pagi, tidak bisa mendekat gedung mapolres, karena mendapat penjagaan ketat dari personel Brimob. Sejumlah personel Ditreskrimum, Ditintelkam, dan lainnya juga terlihat di areal Mapolres Empat Lawang.

Sekitar pukul 14.00 WIB, Kapolda langsung bertolak kembali ke Palembang. Awak media tidak berkesempatan mendapatkan wawancara. Termasuk tidak ada statemen dari pihak Polres Empat Lawang sendiri.

Beruntung ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp (WA) sore harinya, Jenderal Bintang 2 itu masih bersedia meresponsnya. Terkait update penanganan pengungkapan perkara ladang ganja di Desa Batu Jungul, oleh Polres Empat Lawang.“Saya minta diuji lagi dari awal, semua informasi dan laporan yang diterima," tulisnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, 1 Januari 2023, tim gabungan Satresnarkoba dan Satintelkam Polres Empat Lawang berhasil mengungkap ladang ganja di Desa Batu Jungul, Kecamatan Muara Pinang. Informasi awal masuk Oktober 2022, lalu diselidiki selama 3 bulan.

Pada malam pergantian tahun baru 2023, tim berangkat menuju Desa Batu Jungul, menempuh perjalanan enam jam. Akhirnya ditemukan ladang ganja seluas 1 hektare, di sela-sela tanaman kopi. Polisi mendapatkan sekitar 500 barang ganja, dan dimusnahkan.

“Saat anggota hendak mendekati pondok tersebut, terlihat seseorang yang diduga pemilik ladang ganja melarikan diri. Petugas berusaha mengejar serta melepaskan tembakan peringatan, tapi orang itu berhasil kabur.  Dalam pondok ditemukan satu karung kecil ganja dalam keranjang. Juga tiga pucuk senpi rakitan dan amunisinya," kata Kapolres Empat Lawang AKBP Helda Prayitno, Senin (2/1).

Beberapa hari kemudian, beredar isu diduga ada pelaku yang tewas tertembak saat pengungkapan ladang ganja itu. Namun keberadaannya belum diketahui. Disusul muncul foto diduga polisi melakukan pra-rekonstruksi, di lokasi pondok yang digerebek jelang subuh itu.

Kasat Resnarkoba Polres Empat Lawang AKP Rudin Suprianto yang dikonfirmasi ulang, Kamis (5/1), membantah ada pelaku yang tewas ditembak. Disebutnya hoaks. Dia juga membantah adanya pra-rekonstruksi soal ada yang tewas. "(Foto itu) Pra-rekon pelaku ganja, kenapa dia bisa lari. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau tidak saat melakukan penangkapan," katanya.

Kemudian muncul di media online, bahwa terduga pelaku pemilik ladang ganja itu tewas ditembak polisi dan mayatnya dibuang ke jurang. Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Jumat (6/1) siang, memberikan klarifikasi secara resmi di Mapolda Sumsel.

“Berita di media online itu tidak benar. Jadi tidak ada terduga pelaku yang ditembak personel Polres Empat Lawang, dan dibuang ke jurang,” kata Supriadi, sembari menyesalkan lambannya informasi dari Kapolres Empat Lawang, hingga beritanya menjadi liar pada Kamis (5/1).

Supriadi lalu menjelaskan, Sabtu (31/12/2022), sekitar pukul 21.00 WIB, sebanyak 20 personel dari tim gabungan Satresnarkoba dan Satintelkam Polres Empat Lawang, berangkat menuju informasi adanya ladang ganja di Desa Batu Jungul. “Karena perjalanan 6 jam dari polres, tim baru tiba di lokasi sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (1/1/2023),” urainya,

Tim yang terdiri dari 12 personel Satresnarkoba dan 8 personel Satintelkam, menemukan sebuah pondok.  Terlihat seseorang ke luar pondok berbentuk panggung itu, lalu masuk ke dalam pondok. “Kondisinya gelap.  Terduga pemilik ladang ganja itu masuk, lalu keluar pondok sudah memegang kecepek laras panjang,” sebutnya.

Karena perlawanan terduga pelaku dianggap membahayakan keselamatan anggota di lapangan, tim melakukan tindakan tegas dan terukur. Terduga pelaku ditembak, mengenai bagian pinggang kanannya. ”Tapi lukanya tidak parah, tidak terjadi pendarahan. Tangannya diborgol kabel ties, diamankan di pondok sembari menunggu matahari terbit,” papar Supriadi.

Dari pondok itu didapati tiga kecepek. Dari keterangan terduga pelaku bernama Rizky itu, sekitar pukul 10.00 WIB, tim bergerak menuju areal ladang ganja yang berjarak sekitar 250 meter dari pondok. Anggota mencabuti batang ganja dengan ketinggian 1,5-2 meter, di lahan sekitar 1 hektare. “Ada sekitar 500 batang, dicabuti dan dibakar. Tim mengajak warga di sekitar lokasi,” katanya.

Sementara terduga pelaku Rizky, diamankan di dalam pondok. Dalam penjagaan 5 personel polisi dan 2 Satpol-PP desa. Namun tiba-tiba, Rizky melompat kabur dari jendela belakang. Diketahui dan diteriaki Satpol-PP desa, Ramlan. “Anggota langsung melakukan pengejaran, tapi pelaku menghilang karena dia sudah tahu medan. Kondisinya saat kabur, masih terborgol, dengan luka tembak,” ujarnya.

Supriadi menambahkan, polisi masih mencari yang bersangkutan. Polda Sumsel mengerahkan personel dari Ditreskrimum, Ditresnarkoba, anjing pelacak K-9 Ditsamapta, Satbrimob, membawa peralatan SAR untuk mencari yang bersangkutan. “Sampai saat ini belum ketemu, jadi berita yang mayat terduga pelaku dibuang ke jurang itu tidak benar,” bantahnya lagi, Jumat (6/1).

Terkait dugaan kelalaian anggota, atau proses penangkapan itu, audit investigasi sedang berjalan oleh tim dari Itwasda dan Bidpropam Polda Sumsel. “Pak Kapolda membentuk tim, yang sudah turun ke lapangan. Kalau memang ternyata ada kekeliruan yang anggota lakukan,  akan kami berikan sanksi sesuai apa yang dia lakukan,” imbun alumni Akpol 1991 itu.

Ditambahkan, tim dari Polres Empat Lawang sebelumnya sudah mendatangi rumah terduga pelaku Rizky, di Desa Padang Burnai, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang. Dia sudah tidak ada lagi. ”Pada 3 Januari, tim mendapat informasi dari saksi Rz dan Rn, bahwa Rizki pada 2 Januari sempat menemui temannya, Z.  Minta bukakan borgolnya dan meminta makan,” bebernya.

Itu menandakan bahwa terduga pelaku Rizky masih hidup dan masih kabur dan bersembunyi.  Tim juga sudah mengimbau kepada orang tuanya, agar menyerahkan Rizky dan akan dijamin keselamatannya serta hak-haknya.

Terkait foto diduga pra-rekonstruksi yang beredar, Supriadi menyebut itu bukanlah pra-rekonstruksi.  Namun dia membenarkan kebenaran foto tersebut, pihak kepolisian yang melakukan olah TKP. “Jadi itu olah TKP, untuk menggambarkan bagaimana posisi terduga pelaku dari atas pondok memegang kecepek hendak menembak tim dari Polres Empat Lawang. Jadi itu bukan posisi pelaku kabur, tapi saat pelaku melakukan perlawanan saat akan ditangkap,” tegasnya. (eno/kms/air)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan