PHD Di-training seperti Petugas Haji Kloter
TES TERTULIS : Setelah lulus administrasi, 63 peserta calon Petugas Haji Daerah (PHD) mengikuti tes tertulis di Asrama Haji, kemarin memperebutkan kuota 48 petugas haji.-Foto : KRIS SAMIAJI/SUMEKS -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, menyeleksi Petugas Haji Daerah (PHD) 2024 di Aula Asrama Haji Sumsel, kemarin (30/1). Ada 63 peserta bersaing memperebutkan kuota PHD Sumsel sebanyak 48 petugas.
Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Pemprov Sumsel, Kurniawan AP MSi, menyebut calon PHD yang ikut seleksi ini berasal dari 17 kabupaten/kota. “Peserta seleksi awalnya 96 orang, namun yang lulus administrasi dan layak ikut seleksi hari ini tinggal 63 peserta,” tuturnya.
Untuk seleksi sendiri pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Kemenag selaku tim seleksi. Sehingga nantinya hasil yang didapatkan benar-benar petugas haji yang bisa mengakomodir calon jemaah haji. Kurniawan menambahkan setelah tes tertulis, nantinya akan ada pula tes wawancara dan penulisan ayat Al-Quran.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumsel, H Armet Dachil menjelaskan rangkaian seleksi petugas haji daerah telah dimulai beberapa waktu lalu dengan pendaftar di Sumsel sebanyak 96 orang. Namun hasil seleksi administrasi, hanya 63 peserta yang dinyatakan berhak mengikuti seleksi Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara.
BACA JUGA:Kemenag Sediakan 80 Beasiswa Bagi Mahasiswa Khonghucu Pada 2024, Gaskeun Daftar!
“Sumsel sendiri tahun ini mendapat alokasi kuota petugas haji daerah sebanyak 48 orang. Mudah-mudahan lewat seleksi ini didapatkan petugas haji daerah yang memiliki komitmen dan kompetensi melayani jemaah. Setelah lulus, para petugas haji daerah akan diberikan pembekalan. Ini penting agar mereka dapat membantu petugas kloter dalam memberikan pelayanan terhadap jemaah haji,” jelas Armet.
Kakanwil Kemenag Sumsel, H Syafitri Irwan menyampaikan pentingnya sinergi antara petugas haji daerah dengan petugas kloter, dimulai sejak proses bimbingan teknis hingga saat memberikan pelayanan kepada jemaah haji. “PHD harus bersinergi dengan petugas kloter mulai dari Tanah Air sampai Arab Saudi,” tegas Syafitri.
Menurutnya, PHD memiliki tiga fungsi layanan yakni pelayanan umum, bimbingan ibadah, dan kesehatan. Seleksi PHD merupakan media untuk memilih calon-calon petugas yang profesional sebagai salah satu perangkat kloter dalam memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah haji. “Mudah-mudahan kinerja PHD tahun ini lebih baik sehingga mampu mendongkrak kualitas layanan kepada jemaah haji pada operasional haji tahun 2024,” harap Syafitri.
BACA JUGA:KABAR GEMBIRA! Kemenag Buka Program Bantuan Masjid dan Musala, Begini Syarat dan Cara Daftarnya
BACA JUGA:Loker Terkini, Kemenag RI Buka Rekrutmen 500 Dai untuk Berdakwah di Wilayah 3T, Simak Kriterianya!
Penanggung Jawab Bimbingan Teknis Ditjen PHU Kemenag RI, Hj Edayanti Dasril, yang melakukan supervisi untuk Sumsel menjelaskan Kemenag RI tahun ini melakukan terobosan petugas haji daerah. “Tahun ini petugas haji daerah akan dididik atau diberikan pembekalan sama dengan petugas haji lainnya semisal PPIH Arab Saudi dan petugas haji kloter. Harapannya didapatkan petugas haji daerah yang profesional, berkompeten, berintegritas, dan moderat,” tuturnya.
Training-nya sama dengan petugas haji kloter. Ini penting agar mereka paham fungsi, tugas, dan tanggung jawab sebagai petugas haji daerah. “Setiap kloter ada lima petugas kloter, yakni ketua kloter, pembimbing ibadah, dan tiga petugas kesehatan. Keberadaaan petugas haji daerah diharapkan dapat mem-back up dan membantu petugas haji kloter dalam melayani jemaah haji,” ujar Edayanti. (iol/fad)