Senyawa allicin dalam bawang goreng juga berperan menurunkan tekanan darah dan kolesterol, mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.

Mengatasi Masalah Kesehatan Lainnya:

Bawang goreng juga berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan tulang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengatasi sakit saat buang air kecil.

Konsumsi rutin bawang goreng dapat membantu mencegah pilek, flu, dan infeksi lainnya.

Risiko Tersembunyi dan Cara Konsumsi yang Bijak:

Meskipun memiliki sejuta manfaat, konsumsi bawang goreng dalam jumlah berlebih dapat membawa risiko.

Proses penggorengan yang melibatkan minyak dapat menambah beban kalori dan lemak dalam tubuh, meningkatkan risiko kenaikan berat badan, masalah kolesterol, dan penyakit jantung.

Paparan suhu tinggi pada bawang goreng dapat menghasilkan senyawa akrilamida, terkait dengan risiko kanker. Orang dengan kondisi khusus seperti iritasi lambung atau GERD harus berhati-hati, karena konsumsi berlebihan dapat memperburuk gejala.

Cara Bijak Mengonsumsi Bawang Goreng:

Untuk memanfaatkan manfaat bawang goreng tanpa membawa risiko berlebih, diperlukan pendekatan yang bijak.

Mengurangi jumlah minyak saat menggoreng, memilih minyak zaitun atau canola untuk lemak tak jenuh yang lebih sehat, dan menggunakan bawang goreng sebagai bumbu tambahan daripada bahan utama adalah strategi cerdas.

Eksperimen dengan bawang goreng versi oven-baked atau dikeringkan tanpa minyak bisa menjadi alternatif menarik, tanpa menambah lemak dan kalori berlebih. Kunci utamanya adalah tetap dalam jumlah konsumsi yang moderat.

Dengan pendekatan seimbang, bawang goreng tetap dapat menjadi andalan di dapur, memberikan kelezatan sekaligus mendukung kesehatan optimal.

Tetap bijak dalam menikmati bawang goreng, terutama bagi mereka dengan kondisi kesehatan khusus, akan membantu menjaga keseimbangan yang tepat untuk meraih manfaat tanpa membawa risiko berlebih. (Nisa)