https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Banjir dan Longsor Guncang Lahat, Warga Perlu Pahami Pentingnya Penanaman Pohon sebagai Upaya Mitigasi Bencana

Banjir dan Longsor Guncang Lahat, Warga Perlu Pahami Pentingnya Penanaman Pohon sebagai Upaya Mitigasi Bencana-Foto: Agustriawan/sumateraekspres.id-

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Curah hujan tinggi, kemampuan ekosistem yang semakin terkikis, dan topografi wilayah menjadi pemicu utama terjadinya banjir dan longsor di Kecamatan Jarai, Lahat beberapa hari lalu.

Wahyu Pamungkas, Kepala UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah, menjelaskan bahwa analisis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan lokasi kejadian di Daerah Tangkapan Air (DTA).

Setelah mengidentifikasi DTA, langkah selanjutnya adalah menilai kualitas tutupan lahan dan penggunaannya untuk mengukur kemampuan tata airnya.

Faktor-faktor seperti pembalakan liar, perambahan hutan, dan alih fungsi lahan dapat memengaruhi perubahan tutupan lahan.

BACA JUGA:Pasca Banjir di Rawas Ulu, Infrastruktur Publik Terancam, Banyak Rusak!

BACA JUGA:Waspada! Banjir di Muratara Picu Kerusakan Jalan dan Jembatan, Ini Lokasinya

Sejarah menunjukkan bahwa kejadian banjir bandang di Pulai Pinang dan Mulak sebelumnya disumbangkan oleh tiga DTA, yaitu Lematang Uu, Selangis Cawang Kiri, dan Mulak.

Analisis tutupan lahan pada DTA Lematang Hulu menunjukkan dominasi perkebunan kopi dan sayur.

Solusi yang diusulkan adalah menggalakkan gerakan penanaman pohon sebagai langkah mitigasi bencana.

Menurut Wahyu Pamungkas, upaya penanaman pohon bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga swasta dan masyarakat.

BACA JUGA:Banjir Terjang Jalan Sekayu-Teladan, Apriyadi Instruksi Perbaikan Segera

BACA JUGA:Banjir Ekstrem Landa Lahat, Apa Hikmah Dibaliknya?

Dengan demikian, potensi banjir dapat berkurang dalam kurun waktu 5 tahun ke atas, memberikan manfaat bagi generasi mendatang.

Selain itu, Sungai Lahat Selatan, yang hulunya telah banyak terbangun pemukiman, mengalami penurunan tangkapan air dan menjadi rentan terhadap banjir.

Oleh karena itu, perlindungan dan pembentukan kawasan lindung sepanjang sungai diusulkan sebagai langkah untuk menjaga kemampuan tata air dan mengurangi risiko terendamnya pemukiman saat musim hujan.

Dalam update terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Lahat, terungkap bahwa 461 rumah terendam, 69 bidang sawah terdampak, dan 117 bidang kebun juga terendam akibat banjir dan longsor.

Forkompimda Lahat, yang terdiri dari Pj Bupati Lahat Muhammad Farid SSTP, Kapolres Lahat AKBP God Parlasro S Sinaga SH.SIK.MH, Dandim 0405 Lahat Letkol Inf Azis Kamaruddin SE.MIP, bersama rombongan lainnya, memberikan bantuan kepada masyarakat korban banjir di Kecamatan Pajar Bulan dan Jarai.

Bantuan berupa sembako siap saji, kasur, obat-obatan, selimut, tikar, dan perabot dapur diberikan sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang terdampak.

Namun, perlu diingat bahwa penanganan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan instansi terkait, melainkan juga merupakan kewajiban bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan mencegah bencana menjadi langganan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan