2 Dokter Spesialis Ini Bicara Soal Polio, Penyakit Menular yang Bisa Sebabkan Anak Lumpuh. Ini Kata Keduanya

dr Rismarini SpA (K) dan dr Julius Anzar SpA(K)-foto: ist-

kasus baru maka itu sudah dapat dikatakan KLB," ungkapnya seraya mengatakan, keadaan ini bisa terjadi bila ada banyak anak yang tidak mendapat imunisasi.

BACA JUGA:Waspada Penyakit Pasca-Banjir, Ini Tipnya

BACA JUGA:Tubuh Tiba-Tiba Memar, Waspadai 3 Penyakit Ini yang Mungkin Terjadi

Kasus Polio yang mengalami kelumpuhan adalah puncak gunung es, biasanya dari satu kasus kelumpuhan tersebut, ada sekitar 200 kasus Polio yang tidak bergejala atau hanya gejala ringan saja sehingga tidak terdiagnosa.

"Kasus-kasus yang tidak terdiagnosa inilah yang ditakutkan akan menjadi sumber penularan bagi orang-orang disekitarnya, terutama akan menyerang anak-anak yang tidak pernah mendapat imunisasi atau anak-anak yang imunisasinya tidak lengkap,"sambungnya.

Usaha yang harus dilakukan sekarang adalah melengkapi imunisasi anak-anak. Yang harus diperhatikan juga adalah perilaku hidup sehat terutama yang berkaitan dengan BAB.

"Buang air besar di jamban, kakus atau kloset yang tertutup, disiram sampai bersih sehingga tidak ada kemungkinan kontaminasi tinja ke lingkungan, terutama ke makanan dan minuman. Jangan lupa untuk selalu cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir setelah beraktifitas dan sebelum makan," tandasnya.

BACA JUGA:Badan Tetap Sehat Terhindar Penyakit di Musim Hujan, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan

BACA JUGA:Fakta Seputar Penyakit Kusta, Infeksi Kronik pada Kulit

Terpisah, dokter spesialis anak RSMH Palembang sekaligus Ketua IDAI Cabang Sumsel, dr Julius Anzar SpA(K) menjelaskan, polio adalah penyakit yang sangat menular.

Disebabkan oleh virus. Sebagian besar anak yang terinfeksi polio tidak menunjukkan gejala. "Tapi virus polio dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi," bebernya.

Penularan virus ini terutama melalui fecal-oral lingkungan atau air yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung virus polio.

"Virus yang masuk akan berkembang dalam saluran pencernaan. Virus kemudian menyerang sistem saraf. Masa inkubasi 7-21 hari, baru menunjukkan gejala kelumpuhan,"urainya.

BACA JUGA:Waspadai Penyakit Tifus Yang Kerap Menyerang Anak-anak, Ini Gejalanya

BACA JUGA:Waspadai 5 Penyakit Ini Saat Musim Hujan

Untuk itu, polio tetes diberikan pada bayi usia 1-4 bulan dan polio suntik pada bayi usia 4 bulan akan mampu memberikan perlindungan penuh terhadap virus polio.

"Sesuai laporan perkembangan KLB (Kondisi Luar Biasa) polio, 30 provinsi dan 415 Kabupaten/Kota di Indonesia masuk dalam kriteria risiko tinggi," ungkapnya.

Menurut dr Julius, sebagian besar orang yang terinfeksi virus polio tidak merasakan sakit sehingga tak menyadari telah terinfeksi. Gejala polio pada anak seperti, gejala poliomielitis abortif mirip dengan banyak penyakit lainnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan