Kantor Walikota Palembang Bangunan Bersejarah Yang Dahulu Disebut Kantor Ledeng
BACA JUGA:Tau Gak? Nama Plaju Ternyata Diambil dari Nama Benda Ini Loh!
Bagian muka gedung disusun dengan indah, memperlihatkan tiga pintu berdaun ganda.
Namun, kini hanya pintu bagian tengah yang berfungsi sebagai pintu masuk utama.
Meskipun sekarang difungsikan sebagai Kantor Walikota Palembang, cerita sejarahnya sebagai penampungan air bersih tidaklah hilang begitu saja.
Bangunan ini menjadi saksi bisu perkembangan kota seiring berjalannya waktu.
BACA JUGA:Sejarah Singkat Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I (SMB I) Jayo Wikramo Palembang
BACA JUGA:Wisata Religi dan Mengenal Sejarah Masjid Ki Marogan Palembang
Seiring pekembangan zaman dan pergantian masa pemerintahan, Water Tower atau menara air ini, pernah dijadikan kantor residen atau kantor Syuco-kan di zaman pemerintahan Jepang pada tahun 1942 - 1945.
Kemudian, zaman kemerdekaan kantor Ledeng ini pun digunakan sebagai balaikota sampai dengan tahun 1956.
Ketika Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, 17 Agustus 1945, Kantor Ledeng menjadi saksi kepahlawanan para pemuda di Palembang.
Dimana, Para pejuang yang terdiri dari mantan perwira Gyu Gun yaitu Hasan Kasim, M. Arief, Dany Effendy, Raden Abdullah (Cek Syeh), Rivai, dan mantan perwira Gyu Gun lainnya, bekerja sama dengan kelompok pemuda yang dipimpin oleh Mailan dan asistennya, Abihasan Said dan Bujang Yakob. Mereka mengibarkan bendera nasional di empat sisi teratas Kantor ini.
Pada tanggal 21 Agustus 1963 Perusahaan Water Tower dipindahkan menjadi salah satu teknik air bersih pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palembang.
Sejak saat itu (1963) Kantor Menara Air berubah menjadi Kantor Pusat Pemerintah Kota Palembang yang sekarang disebut Kantor Walikota Palembang dan sempat mengalami beberapa renovasi pada bagian dalam kantor.