Kisah Dulmuluk dan Teater Anak Negeri, Diyakini Lahir di Kampung Tanggotakat Palembang
Penampilan Kesenian Dulmuluk oleh sanggar Harapan Jaya di Lrg Taman Bacaan, Tanggotakat, Minggu (21/1) Malam. -Foto: Ibnu Holdun/Sumateraekspres.id-
Menurut Johar, secara umum struktur dan konsep pertunjukan Dulmuluk memiliki banyak kemiripan dengan teater tradisonal lainnya. Sebutlah seperti pertunjukan teater Bangsawan. Hanya saja, kata Johar, Dulmuluk mengangkat kisah dari syair karangan Raja Ali Haji yang berjudul “Sultan Abdul Muluk”.
(Namun, dalam sejumlah catatan sejarah disebutkan bahwa teks-teks syair Abdul Muluk sesungguhnya karangan penulis perempuan bernama Saleha, bukan karya Raja Ali Haji.
Saleha adalah saudara perempuan Raja Ali Iba Raja Achmad Iba, Yang Dipertuan Muda Raja Haji Fi Sabilillah. Ketika pertama kali teks syair Abdul Muluk diterbitkan pada 1847 diberijudul Kejayaan Kerajaan Melayu).
BACA JUGA:Inilah Manfaat Luar Biasa dari Berenang, Salah Satu Olahraga yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW
BACA JUGA:Kisah Islami: Wasiat Terakhir Nabi Adam Sebelum Wafat yang Meminta Dicarikan Buah Surga
Mengenai pakem Dulmuluk, kata Johar, untuk kostum umumnya sama. Misalkan songket trompa Palembang yang dipakai panglima atau datu.
Akan tetapi nilai dasarnya beragam. Begitu juga pada musik, yang pakemnya memiliki empat tabuhan.
Penampilan Kesenian Dulmuluk oleh sanggar Harapan Jaya di Lrg Taman Bacaan, Tanggotakat, Minggu (21/1) Malam. --
Alatnya menggunakan biola, gendang, beduk, bendi/gong.
Tetapi sekarang alat musiknya sudah ditambah piano, melodi, akordeon, gendang, drum, bas dengan nada diatonis untuk memenuhi permintaan pasar.