Bus Sekolah Kembali Beroperasi
LAUCHING: Pj Bupati Lahat M Farid melauncing kembali beroperasinya bus sekolah di Kota Lahat.-foto : nisa/sumeks-
LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Lama dinanti, akhirnya bus sekolah di Kabupaten Lahat kembali beroperasi. Ada tiga bus sekolah beroperasi. Kepala Dishub Lahat, H Deswan Irsyad menjelaskan, bus ini pernah beroperasi.
“Bus ini bantuan tahun 2015 dan tahun 2018,” katanya. Dan, Senin (22/1), bus sekolah mulai beroperasi kembali dan gratis bagi para siswa di Lahat. Ada tiga rute penjemputan bus sekolah tersebut.
“Untuk jadwal bus, berangkat pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Bus pertama stand by di Kantor Camat Merapi Barat, lalu ke SMP 5 Lahat-SMA 2 Lahat-SMK 4 Lahat-kantor Dishub Lahat,” jelasnya.
Bus kedua dari Desa Tanjung Mulak, Kecamatan Pulau Piang-masuk ke SMA 1 Lahat-Jl Mayor Ruslan-Talang Jawa-Kantor Dishub Lahat.
Bus ketiga dari Desa Sugih Waras Kecamatan Pulau Pinang, masuk ke Lahat-Kelurahan Pagar Agung-Talang Jawa-Kantor Dishub Lahat.
BACA JUGA:Beroperasi di 3 Titik Penjemputan, Ini Jadwal dan Tarif Bus Sekolah Lahat
BACA JUGA:Minta Operasikan Kembali Bus Sekolah
"Selajutnya jam pulang sekolah sekitar pukul 13.30 WIB, bus dari Kantor Dishub kembali ke tiga titik penjemputan awal, menyusuri rute sebelumnya," ujarnya.
Pj Bupati Lahat M Farid mengatakan, untuk tarif bus sekolah bagi pelajar gratis. Beroperasi dari Senin-Jumat. Sementara untuk kapasitas penumpang ada 32 kursi duduk, lalu juga ada tempat yang berdiri.
“Kami minta para siswa lebih meningkatkan disiplin waktu. Kasihan teman-temannya kalau sampai terlambat karena harus menunggu satu dua orang," ujarnya.
Selain itu, Farid juga mengingatkan agar para siswa berhati-hati saat di dalam bus dan jangan bercanda berlebihan. "Saya titip agar dimonitor terus bus sekolah ini agar berkelanjutan dan bisa berfaedah bagi masyarakat khususnya para pelajar,” tambahnya.
Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga melalui Kasat Lantas AKP Murryanto memyambut baik beroperasinya bus sekolah. “Semoga adanya tambahan bus sekolah, diharapkan para siswa yang sering naik ke atap angkot tidak ada lagi,” tuturnya. (gti)