https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Besuk Arumi, Fitri Ingatkan Semua RS Tingkatkan Pelayanan

PALEMBANG, KORANSUMEKS.COM - Kepedulian ditunjukkan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda kepada warganya. Buktinya, wanita berhijab tersebut mendatangi bayi berusia tujuh p bulan, Arumi. Bayi Arumi merupakan bayi yang salah satu jari tangannya putus karena perawat RSMP salah gunting ketika hendak melepas infus. Kedatangan Fitrianti ke RSMP itu pada Selasa siang ini,  7 Februari 2023. Disana dia menyempatkan diri berbincang dengan keluarga dari bayi tersebut serta melihat langsung kondisi bayi Arumi yang masih dalam perawatan. Kemudian, Fitrianti Agustinda juga  meminta RSMP melakukan evaluasi atas kejadian tersebut. Namun, dia juga tetap memuji RSMP yang sigap melakukan tindakan yang seharusnya ketika ada kesalahan praktik yang dilakukan oknum perawat yang kini sudah nonaktif itu. Dimana, saat itu RSMP langsung mengambil tindakan dengan  menyambungkan kembali jari arumi yang terputus. "RSMP juga bertanggung jawab atas insiden ini baik biaya operasi, obat - obatan, dan perawatan bagi bayi Arumi tersebut," kata Fitrianti  Agustinda yang dibincangi koransumeks.com usai menjenguk  bayi Arumi secara langsung di RS tersebut.

BACA JUGA : Perawat di RSMP Salah Gunting, Jari Kelingking Bayi Delapan Bulan Putus BACA JUGA : Gunting Jari Bayi, Perawat Dinonaktifkan

Dia juga berharap agar hal seperti ini  terulang lagi di Palembang untuk kedepannya. Sebab, sebagai seorang perempuan, Fitrianti tak bisa membayangkan jika ada keluarganya mengalami apa yang terjadi seperti yang dialami oleh bayi Arumi tersebut.

Untuk itulah Wakil Wali Kota meminta pelayanan di RSMP dan juga RS lainnya yang ada di Kota Pempek ini haruslah di perbaiki lagi untuk selanjutnya.  "Nanti semua RS kita kumpulkan untuk memperbaiki pelayanan yang diberikan kepada warga Palembang," tegas Wakil Wakil Walikota Palembang tersebut. Termasuklah, lanjut Fitrianti, dalam memberikan pelayanan bagi pasien yang  berobat ke RS dengan memakai Kartu Indonesia Sehat (KIS). Jangan sampai ada diskriminasi yang dilakukan oleh RS di Kota Palembang ketika pasien yang ada membutuhkan pertolongan. "Karena ada juga laporan ke saya, dimana ada pasien datang ke RS ditanya bayarnya pakai apa. Kemudian saat pasien tersebut menjawab pakai KIS, maka RS  yang bersangkutan malah menjawab mohon maaf tidak ada kamar," tutup  Fitianti Agustinda.  (Tin/koransumeks.com) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan