Pencari Harta Karun di Sungai Musi Banyak Hijrah ke Jambi, Ini Penyebabnya
Pencari harta karun di dasar Sungai Musi kini sudah mulai berkurang dan pindah ke Jambi. -Foto: Evan/sumateraekspres.id-
Dasar sungai yang berlumpur membatasi jarak pandang mereka. Rata-rata para penyelam tersebut menyusuri sungai sedalam sekitar 30 meter itu dalam waktu minimal 30 menit.
’’Kita anak sungai. Menyelam adalah hal yang biasa. Luar biasanya ketika kita mencari harta karun saja. Karena sekali menyelam, bisa berjam-jam lamanya,” terang David.
Melalui selang penyedot lumpur itulah nanti benda-benda dari dasar sungai diangkat ke atas. Ke perahu motor.
Mereka yang berjaga di ataslah yang lantas menyeleksi temuan.
Ketika penyelam menemukan barang berharga di dasar sungai, penyelam akan memberi kode kepada penunggu kompresor di perahu.
Kode itu hanya diketahui teman-teman satu tim. Setiap keluarga penyelam punya kode masing-masing.
Kalau sudah terlalu lama di dalam air dan terpapar arus dasar sungai yang kuat, penyelam harus segera naik lagi ke perahu.
David menegaskan bahwa prinsip yang harus dipegang oleh para penyelam adalah menyudahi aktivitas jika tubuh sudah dingin.
Penyelam lantas beristirahat di perahu. ’’Harus ada kopi di perahu. Itu wajib hukumnya sebagai penghangat tubuh,’’ tegas David.
Saat ini banyak penyelam yang beralih lokasi. Karena di Sungai Musi, sudah sulit mendapatkan harga karun.
Umumnya para penyelam kini hijrah pindah ke Sungai di provinsi Jambi.
“Kebanyakan kawan-kawan memang pindah ke provinsi Jambi. Karena sulit mendapatkan harga karun di Sungai Musi,” ungkap David.
Ditempat yang baru, skill yang mereka gunakan tidak jauh beda dengan menyelam di sungai Musi.
Ada waktu-waktu tertentu mereka bisa menyelam tanpa harus berhadapan dengan arus bawah Sungai yang kencang.
“Kalau tengah pasang ataupun tidak pasang maka arus Sungai dapat dipastikan cukup deras. Tetapi, Ketika pasang tiba beberapa waktu kemudian kita bisa menyelam. Kondisi arus bawah sedikit tenang. Sebelum pasang berubah menjadi arus balik ke laut,” kata dia.