Kunjungi 3 Daerah Banjir di Sumsel dan Salurkan Bantuan, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Rasakan Begini…
BERI BANTUAN: Pj Gubernur Agus Fatoni didampingi Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud berikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir, kemarin.-Foto: Ist-
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Bencana banjir yang melanda daerah Provinsi Sumsel sejak Rabu, 10 Januari 2024 lalu, belum juga surut. Bahkan meluas ke sejumlah kabupaten/kota lainnya. Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni meninjau sejumlah titik lokasi banjir di Muara Enim, Muratara, dan Musi Banyuasin, Jumat (19/1).
Titik banjir yang pertama ditinjau, Desa Danau Rata, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim. Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali, melaporkan informasi dari BMKG curah hujan di Muara Enim cukup tinggi.
“Antara 401 sampai 500 mm, dengan sifat hujan di atas normal,” terangnya. Tingginya curah hujan tersebut, menyebabkan sungai-sungai di wilayah Muara Enim meluap. “Air menggenangi 73 desa di 10 kecamatan. Terdampak 15.270 KK (kepala keluarga) dan 60 ribu jiwa," paparnya, di hadapan Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni dan rombongan, pagi kemarin.
Kecamatan yang terdampak banjir yakni, Kecamatan Muara Enim dengan 1 kelurahan dan 50 KK. Kecamatan Ujan Mas, 5 dengan 1.533 KK. Kecamatan Benakat, 5 desa dengan 1.575 KK. “Kecamatan Gunung Megang 7 desa 3.009 KK, Kecamatan Belimbing 9 desa 2.389 KK,” urai Rizali.
BACA JUGA:Motor Terkena Banjir, Segera Lakukan Ini
BACA JUGA: Banjir Melanda 9 Kecamatan di Muba, Pj Bupati Bagikan Bantuan Setiap Hari
Selanjutnya, Kecamatan Empat Petulai Dangku 9 desa dengan 3.026 KK. Kecamatan Sungai Rotan 14 desa 2.852 KK. Kecamatan Lembak 6 desa 286 KK. Kecamatan Gelumbang 7 desa 280 KK. Kecamatan Muara Belida 8 desa dengan 270 KK," ungkapnya.
Selain banjir, di dataran tinggi wilayah Kabupaten Muara Enim juga terjadi longsor. “Untuk kecamatan yang mengalami longsor, yaitu Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU) dan Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT). Ada 4 titik kelongsoran," tambahnya.
Bencana banjir membuat 1 rumah warga roboh di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Benakat. Kemudian 3 jembatan rusak. “Putus jembatan gantung di Desa Dusun Dalam, Kecamatan Belimbing. Jembatan gantung di Desa Kahuripan Selatan, Kecamatan Empat Petulai Dangku juga putus,” jelasnya.
Satu lagi, jembatan beton di Desa Padang Bindu, Kecamatan Benakat, opritnya rusak berat. Infrastruktur lainnya yang mengalami kerusakan, saluran irigasi yang patah dan tertimbun longsor di 4 titik wilayah Kecamatan SDU dan SDT.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Tinjau Desa Lesung Batu Muratara Pasca Banjir
BACA JUGA:Pj Wako Lubuklinggau dan Rombongan Gulirkan Bantuan Banjir ke Muratara dan Mura, Ini Harapannya
Masyarakat yang terdampak banjir berhari-hari, juga mulai mengalami sakit. Antara lain diare berjumlah 10 orang, tersebar di Kecamatan Belimbing, Benakat dan Ujan Mas. “Penyakit kulit (gatal-gatal), yang berobat 141 orang. Di Kecamatan Gunung Megang, Muara Belida, Belimbing, Empat Petulai Dangku, Benakat, Lembak, dan Ujan Mas,” imbuh Rizali.
Terkena penyakit flu, batuk pilek berjumlah 115 orang yang tersebar di seluruh kecamatan terdampak banjir. "Demam berjumlah 123 orang tersebar di Kecamatan Gunung Megang, Belimbing, Empat Petulai Dangku, Benakat dan Ujan Mas," tuturnya, didampingi Forkopimda Muara Enim. Untuk penanganan bencana banjir, Pemkab Muara Enim telah berkoordinasi dengan Forkopimda dan OPD terkait. Menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor. "Kami juga melakukan evakuasi dan mendirikan tenda pengungsian, bersama TNI, Polri, Team Rescue gabungan yang terdiri dari beberapa perusahaan, basarnas dan BPBD," ulas Rizali.