https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Migor Curah-Minyakita Kompak Langka

*Harga Murah, Stok Habis di Pasaran

PALEMBANG - Minyak subsidi dari pemerintah atau Minyakita saat ini sulit didapat di pasar tradisional, padahal harganya cukup murah Rp14 ribu per liter sesuai HET (harga eceran tertinggi). Namun karena stoknya sudah kosong, beberapa konsumen beralih membeli minyak minyak curah yang juga lebih murah.

Namun belakangan karena permintaannya naik, harga minyak curah mengalami peningkatan harga beberapa hari terakhir. Seperti diungkap Eka, pemilik warung di Pasar Km 5. Dia mengatakan peminat masyarakat terhadap minyak goreng curah cukup tinggi, sebab harganya lebih murah selama ini dibanding harga minyak kemasan. "Peminatnya tinggi karena selisih harganya juga cukup jauh seperti Minyakita," katanya, kemarin.

Dikatakan, minyak goreng curah saat ini dijual dengan harga Rp15.500 per liter, sementara minyak goreng kemasan dijual mulai harga Rp17.000 per liter. "Karena antusias yang besar, stok minyak goreng curah kami cepat habis. Sekarang konsumen mulai membeli minyak goreng kemasan lagi. Kami masih menunggu kiriman stok migor curah dari distributor," ucapnya.

Di Pasar Lemabang pun, minyak goreng kemasan bersubsidi atau Minyakita tak lagi tersedia. "Sudah sekitar seminggu ini, stoknya tidak ada lagi. Memang banyak masyarakat yang membeli minyak kemasan itu karena murah. Stok migor curah juga cepat habis disini," ujar Wahyu, pedagang sembako di Pasar Lemabang.

BACA JUGA : Sumsel Terbaik di Nusantara untuk Urusan Inovasi, Kalahkan Jawa Barat dan Jawa Timur BACA JUGA : Komplotan Palembang Kuras 483 Rekening

Pihaknya berharap distributor bisa meningkatkan pasokan untuk toko-toko yang ada di pasar tersebut. "Sekarang itu banyak masyarakat yang membeli minyak goreng, apalagi jelang Ramadan ini. Stok migor kemasan kami pastikan tersedia, tapi untuk yang subsidi atau migor curah memang stoknya cepat habis," jelasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ruzuan Effendi membenarkan bahwa harga minyak goreng masih menjadi polemik. Karena itu pihaknya terus melakukan koordinasi dengan distributor dan penyalur minyak goreng dalam upaya memastikan pasokan migor terpenuhi. "Kami terus berkoordinasi terkait ini supaya tidak terjadi kelangkaan," ucap dia.

Diakuinya, berdasarkan hasil koordinasi belum lama ini, distributor dan penyalur migor mengakui bahwa memang kondisi suplai dari pabrikan masih belum maksimal.

"Karenanya kami sudah meminta agar mereka (distributor dan penyalur) untuk bisa meningkatkan pasokan ke pasar-pasar dan pengecer sehingga migor selalu tersedia dalam jumlah yang cukup. Dengan begitu, kami berharap agar harga bisa stabil," ucapnya.

Namun Ruzuan memastikan stok dan harga migor pada saat Ramadan sudah kembali normal.  "Saat Ramadan kondisi akan kembali normal karena ada stabilisasi harga yang dilakukan," pungkasnya. (yun/fad) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan