Warga Bermalam di Pinggir Jalinsum, Banjir Meluas, 7.809 Rumah Terendam
TINJAU BANJIR : Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana meninjau kondisi pemukiman warga di Muratara yang terdampak banjir, kemarin (12/1).-Foto: Ist-
Pihaknya juga memperimbangkan untuk kirimkan tambahan perahu karet, armada mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Pemkab Muratara diminta tidak ragu menggunakan APBD dengan status daerah tanggap bencana.
"Mereka bisa alihkan dana APBD untuk penangulangan bencana," tegasnya. Kepala Dinkes Sumsel, dr Trisnawarman mengatakan, sudah seminggu terakhir pihaknya bersama BPBD Sumsel turun ke lokasi-lokasi banjir.
"Kami berikan bantuan obat-obatan dan dukungan tenaga kesehatan untuk membantu warga yang terdampak," timpalnya. Untuk pelayanan kesehatan tetap berjalan, dengan sistem pelayanan keliling dan pos kesehatan.
Kapolres Muratara, AKBP koko Arianto Wardhani melalui Wakapolres Kompol I Putu Suryawan menegaskan, Polda Sumsel juga mengirimkan banyuan ratusan personel Brimob dan bantuan dapur umum. "Hari ini (Jumat) kami mulai siagakan personel Brimob dari Polda, buka dapur umum," ungkapnya.
BACA JUGA:Banjir Uluan Terparah, 8 Jembatan Putus dan 20 Ribu KK Terisolir, Begini Kondisinya
BACA JUGA:ASTAGA! Buaya Muncul Saat Banjir Uluan Muratara, Kata Warga Terparah Dalam 20 Tahun Terakhir
Terpisah, dampak banjir di Mura dari data BPDD Mura yang diterima BPBD Sumsel, ada empat kecamatan yang terdampak. Rinciannya, 40 rumah di Simpang Temelat Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya dan 22 rumah di Desa Dharma Sakti Kecamatan Tuah Negeri. Lalu, 20 rumah di Desa Sembatu Jaya Kecamatan BTS Ulu Cecar dan 23 rumah di Desa Lubuk Muda Kecamatan Muara Kelingi.
Terpisah, karena hujan lebat yang melanda Kabupaten Muara Enim, Sungai Enim dan Sungai Lematang meluap. Beberapa daerah mulai terendam. Yakni wilayah Desa Karang Raja Kecamatan Muara Enim. Lalu, Desa Tanjung Raman dan Desa Ujanmas Lama Kecamatan Ujanmas.
Palaksa BPBD Muara Enim, Abdurrozieq ST MT mengatakan, saat ini Muara Enim status siaga bencana banjir dan longsor. "Belum naik status menjadi tanggap bencana," ujarnya. Pemkab Muara Enim mengingatkan warga untuk siaga bencana banjir, terutama yang tinggal di bantaran sungai. "Termasuk juga siaga bencana longsor seperti di kawasan Semendo," ungkapnya. Di Empat Lawang, terjadi longsor di Desa Ulak Mengkudu, Kecamatan Tebing Tinggi. Menyebabkan akses jalan lintas provinsi, Tebing Tinggi - Kepahiang, Bengkulu putus total. Satu rumah warga di desa tersebut juga rusak terkena material longsoran.
Rumah itu milik Medi, berlokasi di Dusun 4, Desa Ulak Mengkudu. Dinding rumah bagian belakang jebol. "Tidak ada korban. Penghuni rumah lima orang semua selamat," jelas Kepala Desa Ulak Mengkudu, Libraco.Longsor terjadi dampak hujan deras sejak Kamis (11/1) malam hingga Jumat dini hari. (zul/way/eno)