Dasar Pembunuh Berdarah Dingin, Merasa Sudah Keluarga tapi Eeng Habisi 1 Keluarga
IKAT TANGAN: Tersangka Eeng mengikat kedua tangan Heri dan ibunya, Masturah ke belakang, menggunakan tali. -FOTO: ANDRI IRAWAN/SUMEKS-
Begitu Eeng minta kembalikan uangnya seluruhnya, Heri emosi. Sempat terjadi cekcok mulut, Heri kemudian mengambil parang dan membacok punggung Eeng. Membuat Eeng terjatuh dari rumah panggung dengan 2-3 anak tangga tersebut, ke halaman rumah. Tapi Eeng tidak terluka.
BACA JUGA:Siaga Pohon Tumbang, Petugas Stand by 24 Jam
BACA JUGA:Dukung Gerakan Satu Juta Pohon
Di halaman rumah, Eeng kembali menangkis bacokan Heri. Baru Eeng menunjuk Heri, menantangnya duel. Eeng mengambil puntungan kayu bakar yang ada di halaman rumah, berhasil memukul bagian kiri kepala Heri. “Dia terjatuh, parangnya lepas,” tambah Eeng.
Heri berlari masuk ke dalam rumah, hendak mengambil potongan besi ulir. Kepala Heri dipukulnya lagi, membuatnya tersungkur. Eeng melepaskan kayu, merebut besi ulir dari genggaman tangan kanan Heri. “Saya pukul besi itu beberapa kali ke kepalanya,” ungkapnya.
Saat sedang mengeksekusi Heri itulah, Masturah masuk rumah setelah mendengar suara kegaduhan. Eeng bertambah kalap, dia mengambil kayu lagi. Memukulkannya 3 kali ke kiri kepala Masturah. Masturah yang sudah renta, langsung ambruk tak bergerak lagi.
Adegan selanjutnya, kedua anak Heri ikut masuk rumah. Versi Eeng, Marchello membawa 2 senjata tajam (sajam) di kedua tangannya. “Saya benar-benar sudah khilaf. Saya kejar mereka lari ke luar rumah, yang dapat duluan Aurell,” tutur Eeng, duda 3 kali cerai.
Sekali pukul kepalanya dari belakang, Aurell langsung tersungkur. Eeng lanjut mengejar Marchello, setelah berhasil terkejar dipukulnya berulang kali kepalanya juga dari belakang. Marchello pun tersungkur. “Saya ambil 2 pisau itu dari tangannya,” sebut Eeng.
Eeng kemudian menendang tubuh Aurell hingga masuk ke dalam septictank, agar tidak terlihat dari jalan. Dia kembali masuk ke dalam rumah, mendapati Heri masih bergerak-gerak. Tiga kali lagi dia memukul kepala Heri, sampai tidak bergerak lagi.
Heri dan ibunya posisi tertelungkup. Eeng mengambil tali, mengikat kedua tangan Heri ke belakang. Begitupun kedua tangan ibunya. Setelahnya Eeng mengaku baru panik dan bingung. “Baru sadar dari khilaf, rasa menyesal,” aku pembunuh berdarah dingin itu.
Namun nasi sudah menjadi bubur. Eeng kemudian mengambil uang Rp1,5 juta, dan 3 handphone (hp) dari rumah itu. Termasuk topi hitam logo TikTok, dan jaket hitam milik Heri diambil dan pakainya saat kabur.
“Saya pulang ke rumah orang tua dulu (di Desa Purwosari). Baru menitipkan motor di rumah anak (di Pangkalan Balai),” sebutnya. Uang yang diambilnya dipakai buat beli hp dang ongkos kabur ke rumah saudaranya di Kabupaten Muara Bungo, Provinsi Jambi.
Dari pembunuhan yang terjadi 16 Desember 2023 pagi, jenazah keempat korban baru ditemukan warga 20 Desember 2023 pagi. Sehingga kondisinya sudah mulai membusuk. Hasil autopsi di RS Bhayangkara M Hasan Palembang, para korban tewas akibat luka pukulan benda tumpul.
Sampai akhirnya dari penyelidikan, tersangka Eeng ditangkap sedang tidur pulas oleh Tim Punisher Unit 4 Jatanras Polda Sumsel dipimpin AKP Taufik Ismail SH, memback up Satreskrim Polres Muba. Penangkapan itu berlangsung 31 Desember 2023 dini hari.
Rekonstruksi yang berlangsung Rabu 10 Januari 2024, bertempat di lapangan tembak Polda Sumsel. Adegan keempat korban diperankan pengganti. Terdiri 22 adegan inti, berikut sub-sub adegan hingga totalnya ada 66 reka adegan. (air)