https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Fatoni: Bergerak Sebelum Banjir, 9 Daerah di Sumsel Rawan Bencana Hidrometeorologi

--

"Banjir perlu penanganan terpadu. Pak Wali sudah sangat serius. Tentu provinsi akan mendukung. Untuk kabupaten/kota lain juga kita lakukan  kegiatan dari jauh-jauh hari sebelum terjadinya bencana," bebernya.

Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati mengatakan, bencana  tahunan di Sumsel yaitu karhutla, banjir dan longsor. “Kalau Palembang hanya banjir. Tidak punya wilayah, tapi terdampak asap,” ujarnya.

Anita mengusulkan kepada Pj Gubernur  untuk mencegah karhutla di OKI dan kabupatan lain yang punya lahan gambut dengan penanganan spesifik. "Menurut saya perlu sharing dengan kabupaten yang rawan. Kabupaten/kota harus mempersiapkan anggaran. Kita prinsipnya di provinsi  penopang 17 kabupaten/ kota," imbuhnya.

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, Muhammad Iqbal Alisyahbana mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan gladi kesiapsiagaan personil dan perlatan di Jakabaring. "Kita juga sudah melaksanakan gladi kesiapsiagaan di OI. Lalu, mengaktivasi komando di Kantor BPBD Sumsel,"ungkapnya.

BACA JUGA:Sungai Musi Meluap: Kabupaten Musi Rawas Terendam Banjir, Aparat Lakukan Hal Ini

BACA JUGA:Antisipasi Potensi Banjir Awal 2024, Klaim Titik Genangan Air Berkurang

BPBD Sumsel bekerja sama dengan BMKG untuk pemantauan cuaca. Kemudian, memberikan peringatan dini secara rutin ke kabupaten/kota yang rawan banjir. "Kami sudah berikan bantuan darurat untuk korban banjir di Muratara dan Lahat," kata dia.

Lalu, bekerja sama dengan OPD terkait, seperti Dinsos dan Dinkes untuk mendirikan dapur umum dan bantuan tenaga kesehatan. “Kami mengirimkan tenaga trauma hilling. Jadi setiap kejadian bencana alam maupun non alam kita mengirimkan psikolog," pungkasnya.

Sepanjang 2023, terdata 73 kejadian bencana. Jumlah ini jauh turun dibawah peristiwa bencana sepanjang 2022 yang mencapai 147 kejadian. Kondisi saat ini, banjir masih merendam sejumlah daerah. Seperti di Musi Rawas, wilayah Kecamatan Muara Kelingi. “Air sudah berangsur surut,” kata Camat Muara Kelingi, Tri Retrianto, kemarin.

Terpisah, BPBD Muratara sudah salurkan 850 paket sembako untuk warga terdampak bencana banjir luapan. Penyaluran logistik tersebut disebar ke 9 desa dan dua kecamatan. “850 paket sembako berupa minyak goreng, sarden, gandum, kecap, saus dan mie instan," kata  Kepala BPBD Muratara, Zainal Arifin Daud.

"Yang baru bisa kami bantu ada 6 desa di wilayah Kecamatan Karang Jaya. Untuk Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Karang Dapo itu akan di cover langsung oleh Dinas Sosial," pungkas dia.

 Di PALI, banjir yang merendam Desa Curup, Kecamatan Tanah Abang, juga sudah mulai surut.  Sebelumnya, ketinggian air Minggu (8/1) sempat menggenangi pemukiman mencapai leher orang dewasa.

Sementara, di Muba, banjir tak hanya melanda wilayah Desa Kertajaya, Kecamatan Sungai Keruh. Akibat meluapnya air sungai, kawasan Lais juga mulai kebanjiran. Tepatnya di wilayah Dusun III. Ketinggian banjir 20 cm hingga 1 meter. 

"Karena curah hujan tinggi sehingga air Sungai Batanghari Leko meluap dan menggenangi desa kami, khususnya Dusun III Petaling," kata  Ifiat,  Kades Petaling.  Terpisah, BPBD OKI mencatat ada 6 wilayah rawan banjir. Yakni Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, Tanjung Lubuk, Mesuji, Mesuji Raya dan Jejawi. “Belum ada laporan banjir,” jelas Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan