Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024 Hanya Dikerjakan Pria, Begini Tanggapan KPU
Pelipatan suara suara Pemilu 2024 dengan melibatkan 150 masyarakat umum yang didominasi oleh pria di gudang logistik KPU Kota Palembang, Jumat (5/1/2024). -Foto: Kris/Sumateraekspres.id-
BACA JUGA:Datang ke Palembang, PSI Sumsel Sebut Kaesang Bakal Tawarkan Wifi Gratis Seumur Hidup, Ada yang Mau?
Khusus siapa yang melipat surat suara dan merekrut, KPU sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga.
Jadi masalah besaran honor mereka pihak ketiga yang mengelola dari masyarakat.
"Telah kita berikan tata tertib tidak boleh bawa apapun dan termasuk ketika istirahat di scaning dan ada pihak pengaman dari kepolisian," ungkapnya.
Terpisah ketua Bawaslu kota Palembang, Yusnar, memgatakan kerawanan untuk pelipatan surat suara sendiri sudah diminimalisir dan kepolisian juga melaksanakan pengamanan ekstra ketat.
Mereka yang melipat surat suara sudah diperiksa tidak bawa apa-apa.
"Kami dari Bawaslu akan mengawasi, sebagian juga diawasi panwascam. Kita melihat KPU melakukan sesuai aturan berlaku. Kami menurunkan 8-10 petugas Panwascam," jelasnya.
Sementara itu, Adi, salah seorang pelipat surat suara mengatakan dirinya merasa senang dapat menjadi peserta pelipat surat suara.
"Saya merupakan mahasiswa yang putus di tengah jalan. Mendapatkan pekerjaan seperti ini sangat senang. Selain dapat ikut serta menjadi orang yang mensukseskan pemilu. Kami juga mendapatkan honor. Kalau tidak salah perlembarnya Rp 200," ujarnya.
BACA JUGA:Datang ke Palembang, PSI Sumsel Sebut Kaesang Bakal Tawarkan Wifi Gratis Seumur Hidup, Ada yang Mau?
Senada dikatakan Karim, warga Kertapati depan stasiun KAI.
Menurut pria dengan pekerjaan serabutan ini, menjadi pelipat surat suara dapat menambah pemasukan bagi keluarganya.
"Alhamdulillah dapat pekerjaan, meskipun sifatnya sementara," ungkap Karim singkat.