Lahan Cabai Terendam, Inilah Hasil yang Didapat Petani
HASIL TAK BAGUS: Tanaman cabai rawit besar di Desa Pulau Negara Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir hasilnya tak bagus karena tergenang air. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Musim penghujan membuat beberapa lahan cabai rawit besar di Desa Pulau Negara Kecamatan Pemulutan Barat tergenang banjir.
Di sini memang termasuk daerah dengan dataran yang lebih rendah dari pemukiman penduduk. Jadi lahan ini memang sudah menjadi langganan genangan air.
BACA JUGA:Cabai Turun, Bawang-Tomat Naik
BACA JUGA:Mantap! Kabupaten Ogan Ilir Raih Penghargaan IGA 2023 dari Kemendagri
Lahan seluas 2 hektare ini sudah digenangi air sejak belasan hari terakhir. ‘’Walaupun tergenang dan hasilnya kurang bagus tetap kita panen. Jika musim kemarau pasti bagus hasilnya," ujar Rahmad, salah satu petani.
Dikatakannya, setiap tahun di masa musim penghujan area lahan cabai yang sebelumnya ditanami padi tersebut memang sering tergenang. ‘’Kalau sudah terendam seperti ini, rasa cabainya agak kecut.
Harganya jadi turun jauh. Itulah masalah cabai ini, kalau kering harus kuat air, kalau banyak hujan jadi terendam," ucapnya.
Jika biasanya, dia mendapatkan harga jual Rp60 ribu per kg, kini hanya laku sekitar Rp9 ribu hingga Rp10 ribu per kg. "Bersyukur panen sebelumnya kami sudah dapat hasil yang memuaskan,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Ini Manfaat Mulsa Bagi Tanaman Cabai
BACA JUGA: Ini Salah Satu Manfaat Program GSMP, Warga Desa Ini Merasa Bahagia
Karenanya, walaupun hasil cabai yang sekarang terendam dan dibeli murah tapi modal sudah kembali. ‘’Alhamdulillah kita sudah untung dari hasil panen sebelumnya.
Jadi hasil panen dari lahan yang terendam memang hasil jualnya murah. Dari hasil panen cabai secara keseluruhan bisa dibilang tak rugi,’’ ujarnya.
Dikatakannya, karena tergenang banjir, panen tersebut merupakan yang terakhir. ‘’Karena tanaman sudah rusak dan hasil panen kurang bagus,’’ ujarnya. (dik/)