Terasi pun Mengandung Rhodamin B

*Jelang Ramadan, BBPOM Sidak Langsung ke Pabrik

PALEMBANG - Sepanjang tahun 2022, tak hanya produk olahan seperti jamu, obat kuat, dan kosmetik saja menggunakan bahan kimia berbahaya. Namun hasil inspeksi dan penelitian yang dilakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang, ternyata terasi atau belacan juga terdapat Rhodamin B atau pewarna tekstil yang digunakan sebagai bahan baku.

Dimana, temuan ini didapat dari terasi yang dijual oleh pedagang di Pasar Tulung Selapan dan Pasar Sungsang. Hanya saja, terasi itu diproduksi oleh home industry yang berada di luar Tulung Selapan atau Sungsang. "Kami dan tim terkait sudah meninjau langsung ke Tulung Selapan maupun Sungsang yang selama ini dikenal sebagai tempat pembuatan terasi, namun faktanya kedua tempat tersebut hanya pasar yang menjual terasi yang dibuat dari luar Tulung Selapan dan Sungsang. Terasi itu berasal dari Sungai Kong dan Toboali. Hasil pemeriksaan, terasi tadi mengandung Rhodamin B," ujar Kepala BBPOM Palembang, Zulkifli dibincangi awak media, kemarin.

Saat berkunjung ke lokasi pembuatan, selama ini tidak tersentuh pihak terkait. Ini karena jaraknya dari kedua lokasi penjualannya butuh beberapa jam lantaran sebagian besar pesisir sungai yang sulit ditempuh jalur darat. Adapun pembuatannya sendiri dilakukan di rumah-rumah atau home industry. Dari hasil sample yang diambil di beberapa pembuat, semuanya positif memakai bahan kimia obat dan Rhodamin B.

Baca juga : Yuk! Pahami Apa Itu Jajanan Sehat Bagi Anak, Manfaatnya Banyak Lho Baca juga : Anak Anda Tak Mau Makan Ikan? Yuk Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

"Semua tempat pembuatan terasi ini ternyata semuanya menggunakan BKO dan Rhodamin B atau perwarna tekstil. Bahkan bahan tersebut telah digunakan sejak berpuluh tahun dan tanpa adanya bahan pengganti pembuatan terasi. Terhadap para pelaku usaha pembuatan terasi, kita lakukan edukasi dan sosialisasi terkait bahaya BKO dan Rhodamin B pada saat dikonsumsi. Meskipun ini sudah dilarang, masih digunakan mereka," jelasnya.

Terkait pengawasan produk olahan di pasar beduk menjelang Ramadan sendiri, diakuinya, pihaknya secara rutin terus bekerja sama dengan pihak terkait, dalam hal ini Pemkot Palembang. Hal ini karena hasil sidak selama ini, masih banyak ditemukan panganan mengandung formalin maupun boraks yang sangat tidak baik untuk kesehatan.

Namun begitu, untuk realisasi pihakknya juga akan melakukan sidak ke berbagai pabrik pembuatan. "Sidak akan kita lakukan sebelum pasar beduk dimulai. Namun semua ini akan jauh lebih baik jika para pedagang memberikan sampel untuk diteliti. Tak kalah penting, kesadaran masyarakat dan produsen untuk tidak menggunakan BKO maupun formalin, boraks, dan Rhodamin B tadi," pungkasnya. (afi/fad) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan