Awalnya Andalkan Musim Hujan, Sekarang Tiga Kali Tanam Berkat PLTS Irigasi

Implikasi dan Insentif untuk Pengguna--

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejak beroperasi satu tahun terakhir, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun PT Bukit Asam mengubah pola pertanian petani Desa Nanjungan. PLTS itu menggerakan irigasi mengairi sawah warga yang sebelumnya lahan tadah hujan.

Kades Nanjungan Kecamatan Merapi Timur Lahat, Depi Satriani menjelaskan sebelumnya lahan pertanian warga merupakan lahan tadah hujan. Dimana pertanian hanya mengandalkan saat musim hujan. "Bahkan petani kita tidak pernah menanam di musim kemarau," ungkapnya di sela-sela peresmian PLTS oleh Pj Bupati Lahat Muhammad Farid bersama Vice Presiden Sustainability PTBA, Hartono, Selasa (2/1).

Tapi setelah PLTS dibangun dan beroperasi tahun 2022, petani bisa menanam padi hingga tiga kali dalam setahun. Dengan pola padi- padi- palawija. Palawija yang ditanam seperti sayur mayur dan umbi- umbian. "Juga di sawah, petani sekaligus bisa membudidayakan ikan. Sawah tidak kering meski kemarau berkat PTLS dan perairannya lancar," tambahnya.

Saat kemarau panjang pertengahan 2023, sawah petani juga tidak berdampak dan petani tetap bisa menanam padi. Lanjutnya, PLTS untuk irigasi sawah ini digunakan oleh lima desa di Kecamatan Merapi Timur. Di antaranya Desa Nanjungan, Desa Tanjung Lontar, Desa Tanjung Jambu, Desa Sengkuang, dan Desa Gedung Agung dengan total sekitar 12 poktan dengan luasan sekitar 70-80 hektar.

BACA JUGA:Dua PLTS Bukit Asam Mampu Pangkas Emisi 618,5 Ton, Setara Tanam 847 Pohon

Produksi pertanian akhirnya meningkat karena petani dapat menanam tiga kali setahun. Ini menambah pula pendapatan keluarga. "Memang biasanya hasil sawah untuk konsumsi keluarga. Tapi sekarang sebagian bisa dijual dari panen selanjutnya. Selain itu ikan-ikan dan palawija yang dibudidaya bisa dimanfaatkan warga desa," sampainya. Seraya menambahkan inisiasi pembangunan PLTS tak lepas peran Samiri tokoh masyarakat Lahat.

VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Hartono mengatakan sumber energi penggerak pompa air untuk irigasi sawah berasal dari PLTS berkapasitas 27.500 watt. Selama ini pengairan sawah warga biasa mengandalkan tadah hujan.

Pembangunan PLTS oleh PT Bukit Asam Tbk dari Program Pengembangan Masyarakat Berkelanjutan (PPMB) di wilayah desa binaan dinilai efesien dan efektifitas untuk peningkatan hasil produksi dan panen.

Dikatakan, Desa Nanjungan masuk ring II perusahaan sehingga menjadi salah satu perhatian perusahaan untuk memacu produktivitasnya. Keberadaan PLTS membangun kesejahteraan hidup lebih baik. "Semoga adanya PLTS ini berkontribusi bagi perekonomian masyarakat," ujarnya.

BACA JUGA:PLTS Irigasi Dongkrak Produktivitas Petani

PLTS ini juga wujud kerjasama kolaborasi Pemda Lahat dan masyarakat. "Kami apresiasi masyarakat yang telah hibahkan tanahnya untuk pembangunan PLTS," ujarnya.

Plt Bupati Lahat Muhammad Farid SSTP MSi menyampaikan PLTS ini sangat bermanfaat dan berfaedah bagi petani lima desa. Ia meminta bangunannya dapat dirawat dan dijaga. "Selaku orang tua menginginkan dapat berkelanjutan. Apa yang dibangun dijaga. Jadi di lima desa silahkan diatur, baik teknis dan maintenance," ujarnya. (gti/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan