Habisi 4 Nyawa Kurang 10 Menit

UNGKAP KASUS : Tersangka Eeng Praza, pembunuh 4 orang satu keluarga di Muba digiring personel Ditreskrimum Polda Sumsel, kemarin.- FOTO: kemas/SUMEKS-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Tersangka Eeng Praza (38), mengaku panik sehingga terpaksa menghabisi Heri dan keluarganya, untuk menghilangkan jejak dan saksi. Sebab, ibu dan kedua anak Heri, mengenali Eeng yang sempat beberapa kali menginap di sana.

”Panik, Pak. Biar tidak ketahuan (jejak dan saksi),” aku tersangka Eeng, saat dirilis Wadirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Tulus Sinaga, Kasubdit Jatanras AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, Kanit 4 Jatanras AKP Taufik Ismail, dan Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sumsel AKBP Hj Yenni Diarty, siang kemarin.

Pembunuhan itu ternyata terjadi Sabtu, 16 Desember 2023. Pagi itu sekitar pukul 09.00 WIB, Eeng datang ke pondok tempat tinggal Heri, di Dusun Bagan, Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba. “Mau tagih uang bisnis handphone (hp),” aku Eeng.

Pengakuannya, 3 bulan sebelumnya dia menitipkan modal sebanyak Rp30 juta kepada Heri. Untuk bisnis jual beli hp bekas. ”Misal beli hp bekas Rp1,1 juta, jual lagi Rp1,8 juta. Keuntungannya bagi hasil 40:60, Heri 40 persen, aku 60 persen,” imbuh Eeng, yang mengenakan baju tahanan dan tangan diborgol.

BACA JUGA:Pembunuhan 4 Orang di Muba, Polisi Sebut Motif Bisnis Hp

BACA JUGA:Pembunuh Satu Keluarga Sembunyi di Jambi

Setahu Eeng, Heri sudah beberapa kali menjualkan hp. Namun keuntungannya belum dibagikan. Sehingga kedatangannya pagi itu, Eeng hendak meminta bagi hasil keuntungan berikut modalnya, Rp35 juta. ”Tapi waktu ditagih, dia emosi. Mukul aku duluan, terus ngajak berkelahi,” ucapnya.

Masih pengakuan Eeng, Heri mengambil parang. Sementara Eeng langsung mengambil puntung kayu bakar yang ada di halaman rumah. Dia langsung berulang kali memukul kepala Heri. “Heri masuk ke kamar, aku pukuli lagi. Ibunya (Masturah, 70 tahun) berteriak, aku pukul juga 2 kali,” tambahnya.

Pukulan Eeng mematikan, ke kepala bagian belakang.  Heri dan Masturah, lalu diikat oleh Eeng. Kedua anak Heri, Marchello (12) dan Barbye Aurell Baylesa (5) yang ketakutan lari dari pondok.  ”Aku kejar Aurell yang lari ke belakang pondok, pukul sekali ke belakang kepalanya juga,” urainya.

Dia juga langsung mengejar Marcello yang sudah lari ke halaman. Berhasil terkejar, kepala belakangnya juga dipukul 2 kali, sampai tidak bergerak lagi. “Aku ke pondok lagi, Aurell aku tendang masuk ke septic tank. Karena mayatnya di garang (teras) belakang, terlihat dari jalan,” akunya.

BACA JUGA:Romantis, Pembunuh Sadis Sembunyi di Kamar Pink Motif Hello Kitty

BACA JUGA:INI TAMPANGNYA! Pelaku Pembunuhan Sadis 4 Orang Anggota Keluarga di Muba

Eeng masuk lagi ke dalam kamar, mendapati Heri masih bergerak. Dipukulnya lagi berkali-kali, hingga Heri tak bergerak lagi. Baru tubuh Heri dan ibunya yang sudah diikat, ditutupi pakai selimut. “Aku ambil uang Rp1,5 juta dan 3 hp yang ada dalam pondok. Kunci pintu pondok dari luar, terus kabur,” imbuhnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan