Kinerja Pajak Bertumbuh Tinggi, Penerimaan Pajak dan Kepabeanan, Naik Hingga 18,07 Persen

--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dirjen Perbendahaan Sumsel mencatat hingga November 2023 menunjukkan kinerja yang semakin optimal. Hal ini ditandai pendapatan yang tumbuh positif dalam mendukung perekonomian Sumsel agar tetap terjaga solid.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumsel (Kanwil DJPb Sumsel) sekaligus sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Wilayah Sumatera Selatan Rahmadi Murwanto. 

"Realisasi penerimaan perpajakan yang terdiri dari penerimaan pajak dan penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami kenaikan  sebesar 18,07 persen (yoy) dan pendapatan dari sektor PNBP tetap bertumbuh positif sebesar 10,72 persen (yoy)," ungkapnya, kemarin. 

Menurut dia, belanja Pemerintah Pusat yang memberikan manfaat langsung ke masyarakat mencapai sebesar Rp6,73 triliun. Belanja itu terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga dan Transfer Ke Daerah (TKD) yang meliputi bidang infrastruktur, pendidikan, bantuan sosial dan pertanian, dan perlindungan sosial. 

BACA JUGA:Jokowi Berlakukan Pajak Pekerja Mulai 1 Januari 2024, Begini Perhitungannya

BACA JUGA:Program Stimulus Sadar Pajak, Bantu Ringankan Masyarakat

Kinerja penyaluran TKD semakin baik, persentase realisasi terhadap alokasi sampai 30 November 2023 tercapai 87,02 persen dibandingkan periode tahun lalu yang mencapai 79,13 persen. "Outlook APBN Wilayah Sumsel pada akhir tahun 2023, untuk realisasi kinerja penerimaan negara dan belanja negara akan melampaui target dan lebih baik dari tahun lalu," tuturnya. 

Dikatakan, proyeksi hingga 31 Desember 2023 pendapatan negara dapat terealisasi sebesar 107,65 persen, terdiri dari penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, dan PNBP. Sedangkan untuk belanja negara diproyeksi terealisasi sebesar 94,62 persen, terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah. 

Kinerja APBD wilayah Sumsel juga tetap optimal hingga 30 November 2023. Pendapatan daerah terealisasi 79,64 persen dari target, belanja daerah 76,94 persen dari pagu yang tumbuh positif 10,10 persen (yoy), pembiayaan daerah wilayah Sumsel realisasinya jauh di atas pagu dengan capaian 92,67 persen atau tumbuh 11,68 persen (yoy), penerimaan pembiayaan tumbuh positif 14,12 persen, dan pengeluaran pembiayaan daerah juga mengalami pertumbuhan positif 29,11 persen. 

BACA JUGA:Pajak Reklame Terdampak Iklan Politik, Perolehan 4 Sektor Pajak Rendah

BACA JUGA:Lampaui Target tapi 4 Sektor Pajak Masih Rendah, Ternyata Ini Penyebabnya!

Masih kata dia, pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan tercermin dari aktivitas perekonomian berupa aktivitas konsumsi, produksi, dan investasi yang hingga November 2023 terjaga dengan baik. Perekonomian di Sumsel mencatatkan tren pertumbuhan yang solid dan memberikan kontribusi yang besar terhadap ekonomi di kawasan Sumatera maupun Indonesia. 

Lalu perkembangan inflasi di wilayah Sumsel terkendali. Beras dan cabai menjadi komoditas dominan yang mempengaruhi inflasi di Sumsel, hal ini tentunya akan menjadi fokus penanganan inflasi Pemerintah. "Pada November 2023, ekspor tercatat sebesar US$ 464,60 juta, sementara impor tercatat US$348,08 juta, sehingga neraca perdagangan Sumsel pada November 2023 surplus US$116,52 juta,” cetusnya.  

Secara akumulatif (Januari-November 2023), neraca perdagangan di wilayah Sumsel mencatatkan surplus sebesar US$4,1 miliar. "Berbagai indikator perekonomian menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi, baik dari sisi  konsumsi maupun produksi masih terjaga momentumnya. Kinerja APBN sepanjang 2023 yang  tetap kredibel dan makin sehat menjadi landasan yang solid bagi kita untuk menyambut tahun  2024," pungkasnya. (yun/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan