Susah Cari Kerja, Pilih Jadi TKI

SUMSEL – Jumlah pencari kerja tiap tahun makin banyak. Dirasa tak imbang dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Minat warga Sumatera Selatan (Sumsel) mengadu nasib ke negeri orang pun meningkat.

Seperti dari kabupaten OKU. Sepanjang 2022, jumlah warga yang jadi Pekerja Migran Indonesia (PMI)  ada 27 orang. “Itu yang dibuatkan pengantar untuk pengurusan paspor," kata Kadisnaker OKU melalui Fungsional Pengantar Kerja, Herlina Sari, kemarin (4/2).

Jumlah tersebut naik dibanding 2021 saat masih masa pandemi Covid-19. Ketika itu hanya 1 orang PMI asal Kabupaten OKU, berangkat ke Korea Selatan dengan sistim G to G. Menurutnya, lowongan kerja di luar negeri ada sebagai plantation worker (perkebunan), housemeid (ART), caregiver (perawat panti jompo), house keeper, worker (pekerja perusahaan), dan nursing (perawat).

Warga OKU yang bekerja di luar dalam negeri, tapi keluar dari wilayah Sumsel juga banyak. Kota yang dituju diantaranya Tanggerang, Bekasi dan sekitarnya. Pada 2022 ada sebanyak 1.521 orang yang mengurus kartu kuning/kartu pencari kerja.

Baca juga : Ternyata Asal Lahat, TKI Meninggal di Malaysia Baca juga : INFO LOKER! Kesempatan Emas Gabung jadi Karyawan BUMN PT Bank Mandiri (Persero), Ini Posisi yang Ditawarkan

Sedangkan jumlah lowongan kerja yang tersedia di OKU pada 2022 lalu lebih kurang 480, dengan jumlah serapan 478 orang. Sebagian pekerjaan itu sektor jasa seperti operator pabrik, pramuniaga dan lainnya.

Pemkot Prabumulih juga buka pendaftaran bagi pengangguran di kota nanas itu yang ingin kursus Bahasa Jepang. Mereka yang memenuhi syarat nantinya akan dikirimkan untuk bekerja di sana.

"Tahap awal, kita menargetkan sebanyak 50 orang lulus Pelatda (Pemusatan Latihan Daerah) untuk mengikuti on job training ke Jepang selama tiga tahun," tutur Kepala Disnaker Prabumulih, H Sanjay Yunus.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan