Selaraskan Diri dengan Alam, Umat Buddha Jalani Prosesi Peace Walk
JALAN DAMAI: Umat Buddha dari kalangan generasi muda mengikuti kegiatan Peace Walk atau Jalan Damai di Kompleks Wisma Atlet JSC, kemarin (25/12).-Foto: adi/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam upaya mewujudkan diri, ketenangan batin, dan keselarasan pada tubuh maupun pikiran, Senin (25/12) umat Buddha melakukan Peace Walk atau Jalan Damai di Kompleks Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC).
Dengan berseragam putih, dipimpin langsung empat bhiksu Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Lampung mereka mengelilingi kawasan bersama.
Setelah 30 menit keliling, umat Buddha melakukan senam dan yoga di tepi danau. Dalam momen itu, peserta sedari pukul 06.00 WIB mendapatkan ajaran Buddha termasuk upaya memperoleh ketenangan batin dan kesadaran diri menselaraskan akal, pikiran, tubuh dan alam semesta yang ada di sekitar.
Bahkan dalam momen yang dilaksanakan sejak Sabtu (23/12), peserta terlebih dulu menjalani masa retret atau pembekalan diri mengenai ajaran Buddha dan Dharma. "Ini momen kita meraih pencerahan melalui berbagai kegiatan. Selama satu hari ini, semua umat dan peserta yang mencapai 80 orang para pemuda peace walk atau jalan berkesadaran hingga sarapan berkesadaran,” ungkap Ketua Panitia, Oliver.
BACA JUGA:Umat Buddha Palembang Gelar Peace Walk di Jakabaring Sport City, Ini Harapan yang Ingin Diraih!
BACA JUGA:Peace Walk Tingkatkan Kerukunan Umat
Tujuan utamanya tak lain menselaraskan diri dengan lingkungan dengan cara menumbuhkan kesadaran diri. Dalam momen itu, berbagai lapisan di umat Buddha yang berasal dari kalangan Wanita Buddhis Indoensia (WBI) Sumsel, Yayasan Budhakirti Palembang sekaligus pengurus Vihara Dharmakirti turut hadir meramaikan.
Penasihat Yayasan Budhakirti Palembang, Drs Darwis Hidayat, menjelaskan pihaknya sangat mendukung kegiatan yang selama ini dilakukan generasi muda Buddhis di Kota Palembang terutama dalam Keluarga Besar Budhayana Indonesia (KBI).
"Pastinya kita dukung, ini sebagai upaya mengajak generasi muda terlibat aktif dalam kehidupan beragama, menumbuhkan kesadaran diri, dan keimanan atas ajaran Buddha. Semua ini diharapkan bisa diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari," tutupnya. (afi/fad)